Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Youth Generation

Video Mesum Siswa SMP di Jakarta Mengundang Prihatin Pelajar Semarang

harusnya pacaran tidak berlebihan dan harus tahu etika juga

Penulis: herlina widhiana | Editor: agung yulianto
zoom-inlihat foto Video Mesum Siswa SMP di Jakarta Mengundang Prihatin Pelajar Semarang
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
BERDUAAN - Sepasang remaja duduk di Taman Bukit Cinta, Ambarawa.

PEREDARAN video mesum yang diperagakan siswa SMP Negeri 4 Jakarta sampai juga di kalangan siswa SMA di Semarang. Namun, meski sang kekasih biasa cium pipi, Reta tidak punya niat melakukan adegan yang membuat heboh dunia pendidikan itu.

"Palingan hanya pegangan tangan. Mentok, dia (pacar Reta) cium pipiku. Dan alhamdulillah tidak pernah mencium bibir," aku siswi SMK Yayasan Pharmasi Semarang, ini.

Pemilik nama Reta Wening Wisantya tersebut berpandangan, cium pipi masih masuk kategori gaya pacaran sehat anak seumuran SMP dan SMA. Dia pun menilai, perilaku asusila yang ditunjukkan kedua siswa SMP tersebut tidak etis. Bahkan, Reta menyebut keduanya tidak punya malu. "Kalau anak SMP, harusnya pacaran tidak berlebihan dan harus tahu etika juga," ujar dia.

Menurut Reta, pihak sekolah dan orangtua harus menegur kedua pemeran video mesum itu. Bahkan, mendapat sanksi dikucilkan lantaran perilaku mereka sudah melanggar etika dan memalukan orangtua.

"Menurutku, dikucilkan saja agar mereka (pelaku video) down dan orang lain yang mau melakukan hal sama berpikir seribu kali," jelas Reta.

Keprihatinan atas perilaku mesum dua siswa SMP yang beredar luas juga diungkapkan Cantika Shella, siswa SMA Negeri 6 Semarang. Shella pun heran lantaran anak SMP punya pemikiran senonoh lewat adegan hubungan suami istri itu dilakukan anak SMP.

"Perilaku seperti itu seharusnya ditindaklanjuti secara keras agar pelaku kapok. Masih SMP saja kelakuannya kayak gitu, apalagi besok kuliah?," kata dia heran.

Namun, Shella yang sudah menonton video itu tidak hanya menyalahkan kedua siswa tersebut. Menurutnya, pola pengasuhan keluarga juga turut berperan. Pasalnya, pendidikan berawal dari lingkungan keluarga. "Kalau saya jadi orangtuanya, kedua anak itu saya masukkan asrama atau mungkin pondok pesantren yang bisa mengatur perilakunya jadi benar," ungkap Shella.

Sepengetahuan Shella, tidak ada teman di lingkungan dia yang pernah melakukan hal serupa. Dia menilai, perilaku pacaran tergantung komitmen masing-masing. Shella sendiri, lebih memilih tidak pacaran. "Kalau saya punya pacar tidak bisa bagi waktu untuk organisasi, keluarga, dan pacar," kata dia.

Siswa SMA Negeri 5 Yanuar juga menyesalkan adanya video porno yang diperagakan siswa SMP. Menurut dia, generasi muda harus menyadari dirinya sebagai cikal bakal pemimpin bangsa yang tidak pantas berbuat hal seperti itu.

"Saya masih bertanya-tanya juga, itu katanya dilakukan di kelas dan dilihat teman-temannya. Nah, kok teman-temannya bisa gitu, apa ada yang salah sama lingkungan mereka," terang Yanuar yang tidak berminat menonton video mesum siswa SMP tersebut setelah mendapat cerita dari teman.

Untuk mengalihkan keinginan yang berbau seksual, Yanuar menyarankan siswa lebih mencetak prestasi. "Bisa ikut OSIS, pramuka, atau olahraga," ujar siswa SMA N 5 Semarang itu. (lin)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved