Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Community

12 PM Berambisi Memperindah Kota Semarang Lewat Lukisan di Tembok

kami sebaliknya. Di siang hari dan harus seizin pemilik

Editor: agung yulianto
Tribun Jateng/M Syofri Kurniawan
IDEALIS - 12PM berkomitmen menggambar di tembok rumah, pagar, atau milik instansi setelah mendapat izin. Mereka juga mengutamakan tempat di wilayah kumuh. Ini dilakukan untuk menyulap ruang publik dan Kota Semarang makin cantik. 

PERLENGKAPAN sederhana semisal pensil, kertas, spidol, dan pewarna lain tergeletak di tengah-tengah meja sebuah warung leker Homie di Jalan Sriwijaya, Semarang. Empat anak muda menggunakan peralatan itu menuangkan ide dan kreatifitas dalam bentuk sketsa. Mereka menamakan diri 12PM (one-two PM).

One-two PM berisikan anak muda yang tinggal di Semarang dan menyukai street art atau yang bisa diartikan sebagai seni yang diterapkan di jalanan atau ruang publik. "Di sini, kami tidak seperti komunitas resmi lain. Kami tidak mempunyai ketua," ujar crew 12PM, Tri Aryanto (25) atau yang biasa dipanggil Ari. Crew merupakan sebutan untuk pegiat street art.

Menurutnya, komunitas tersebut terbentuk berawal dari pertemuan virtual orang-orang yang suka tulisan di tembok sekolah dan gedung di kota Semarang. Melalui jejaring sosial Friendster yang saat itu sedang marak, mereka saling mengirim testimoni.

Juni 2008, mereka sepakat membentuk komunitas dan menamakan diri one-two PM. Pemilihan nama yang berarti 12 siang itu punya maksud sendiri. Mereka ingin mengubah citra pegiat seni jalanan yang selama ini dicap miring masyarakat.

"Biasanya, crew selain 12PM menggambar di tembok pada malam hari dan tanpa mengantongi izin pemilik. Namun, kami sebaliknya. Di siang hari dan harus seizin pemilik," ujar Nera, crew lain 12PM.

Mereka menggambar siang hari karena ingin karya yang dibuat punya detail lebih baik lantaran digambar di bawah pencahayaan yang cukup. Sementara izin dari pemilik dimaksudkan agar gambar lebih awet karena pemilik tembok tidak menimpa menggunakan cat lain.

Sudah tidak terhitung tembok yang menjadi media gambar 12PM. Di antaranya, tembok Stadion Jati Diri Semarang, Taman Budaya Raden Saleh Semarang, Petempen, dan di kawasan Ngesrep Barat. Bahan yang digunakan untuk mewarnai tembok bermacam-macam. Seperti cat semprot dan cat biasa. Seringkali, mereka juga mengombinasikan keduanya.

12PM tidak asal-asalan memilih lokasi. Tempat yang terkesan kumuh menjadi bidikan utama agar terlihat lebih enak dipandang. "Ini bentuk kepedulian 12PM pada kebersihan kota Semarang. Kami tidak menggambar di tempat yang sekiranya mengganggu pemandangan," tambah Ari.

Ardian (25), crew lain 12PM mengungkapkan keprihatinannya atas pelaku yang mengatasnamakan street art yang bukannya mempercantik kota tapi malah mengotori keindahan Semarang. "Ada beberapa orang yang menggambar dan menempel stiker di tempat yang seharusnya bersih, semisal Kota Lama dan rambu-rambu lalu lintas," katanya.

Selain menggambar di sudut-sudut kota Semarang, 12PM juga beraksi di Pekalongan, Purwokerto, dan Terowongan Manggarai Jakarta atas undangan komunitas street art kota lain. 12PM sendiri pernah menggelar event besar.

Mereka mengumpulkan crew street art se-Jawa Tengah untuk menggambar di tembok Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang. Di acara yang dihelat 2009 ini juga digelar nonton bareng (nobar) film yang berhubungan dengan street art. Setahun kemudian, event serupa digelar di Solo.

"Setelah itu, kami jarang mengadakan event karena kami merasa lemah dalam bidang event organizing. Mendingan jadi performer saja," ujar Ari.

Mereka juga jarang menggelar event rutin lantaran kesibukan masing-masing anggota. Saat ada waktu luang, mereka lebih suka ngobrol dan nongkrong dari warung ke warung. Komunitas yang beranggotakan sembilan orang ini juga tidak memiliki base camp tetap. "Biasanya, kami kumpul di Homie," kata Ari.

Ari mengatakan, street art di Semarang terbuka untuk siapa saja yang ingin belajar. Sebagai awal, peminat bisa mengakses akun twitter @BringNoClan yang merupakan akun resmi crew street art se-Semarang. Akun ini membagikan agenda atau event menggambar yang mereka lakukan. (luk)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved