Outlook 2014
Berikut Wawancara dengan Ganjar Tentang Konsep Infrastruktur Jateng
Apa gagasan Ganjar tentang infrastruktur Jateng pada tahun 2014
Lalu apa rancangan Mas Ganjar dalam jangka pendek terkait dengan pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani?
Pak Menhan, sudah saya SMS terus. Namun sampai sekarang Menkeu masih menghitung mengenai kekayaan negara itu. Saya inginnya tahun ini Bandara Ahmad Yani Semarang harus ground breaking.
Justru yang saat ini saya ingin kembangkan lagi adalah Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Kenapa tertarik mengembangkan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang?
Karena Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ini terletak di tengah Pulau Jawa. Sekarang kondisinya masih kurang bagus. Bahkan saya berharap pelabuhan Semarang menjadi yang terbesar di Pulau Jawa.
Untuk menjadi pelabuhannya bagus menjadi tanggung jawab bersama, karena semakin banyak kapal cruise yang banyak akan membuat pendapatan dari sektor pariwisata ikut meningkat.
Secara khusus, apa pesan Mas Ganjar terhadap pembangunan Kota Semarang, yang merupakan pintu gerbang Jawa Tengah?
Semarang, sebagai kota metropolitan Jawa Tengah, harus memproyeksikan masa depannya paling tidak 30 tahun ke depan. Harus memikirkan relasi antara kabupaten/kota.
Masterplan pengembangan Jawa Tengah harus dikoordinasikan 35 kabupaten/kota. Oleh karena itu, saya tidak pernah sungkan sowan ke bupati/wali kota. Kerja teknokrasinya memang ada di sana, di kabupaten/kota, agar Provinsi Jateng punya satu kesamaan cita-cita.
Setiap kabupaten budayanya sudah beda. Kondisi geografisnya sudah beda. Beberapa daerah juga sudah dipetakan, dan tugas Pemprov hanya mengantarkan investor yang mau berinvestasi.
Taruh misal, Kedungsepur (Kendal-Ungaran-Semarang-Purwodadi), dan Barlingmascakeb (Banjarnegara-Purbalingga-Banyumas-Cilacap-Kebumen).
Sekarang ke wilayah selatan, apa rancangan Mas Ganjar untuk mengembangkannya?
Sekarang sudah ada investor yang tertarik dan menanyakan investasi di Jateng selatan. Daerah Wonogiri misalnya, tapi sepertinya minat investor itu akan mengikuti ketika infrastrukturnya sudah baik. Bahkan, sebenarnya yang lebih bagus itu bukan satu atau dua investor saja, melainkan kawasan industri.
Di Jakarta, kawasan industri Jababeka itu mampu memberikan kontribusi yang bagus untuk perekonomian, Secara kapasitas, sebenarnya Jawa Tengah juga bisa membuat kawasan industri besar seperti yang ada di sana.
Bagaimana dengan rencana Bandara Wirasaba untuk penerbangan komersial?
Bandara Wirasaba sudah disetujui lima bupati. Kalau sudah demikian, masak Menteri Perhubungan, Pak Mangindaan, tidak setuju. Saya sudah sampaikan kepada dia karena saya mendukung untuk pengembangan bandara itu untuk membuka akses Jateng di wilayah selatan.
Selain perbaikan infrastruktur jalan di wilayah selatan dan mengaktifkan Nandara Wirasaba. Jateng selatan ini bisa dihidupkan kembali.
Setelah itu, kawasan selatan ini yang akan kita jual kepada investor. Manajemen logistiknya harus bermain. Kawasan industri itu harus menggunakan transportasinya yakni kereta.
Kemudian di wilayah selatan, yakni Cilacap, sudah ada investor yang ingin memanfaatkan pelabuhan samudera.
Sudahkah ada planning terkait membuat kawasan Industri di Jawa Tengah?
Ya sudah, sebenarnya wacana yang saya lontarkan soal giant sea wall juga berkaitan dengan kawasan industri di atas reklamasi. Daripada reklamasi hanya untuk mengatasi rob di pinggir pantai. Lebih baik di atasnya sekaligus dimanfaatkan untuk yang lainnya. Bisa untuk kawasan industri, atau bandara yang baru.
Kalau bicara bandara, ya bandara yang sekarang dulu saja dimanfaatkan. Justru lebih bagus kalau di atasnya dibangun kawasan industri.