Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PSIS LAWAN TIMNAS U 19

Pujianto Mengaku Kecolongan Adanya Flares Saat Pertandingan Lawan Timnas

Ketua Panpel laga timnas U 19 melawan PSIS, Pujianto, mengaku kecolongan adanya flares dan kembang api dari para supporter.

Penulis: rival al manaf | Editor: iswidodo
Pujianto Mengaku Kecolongan Adanya Flares Saat Pertandingan Lawan Timnas - FLARES_14022014her_(5).jpg
TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
FLARES- Penonton menyalakan flares saat pertandingan laga ujicoba PSIS lawan TIMNAS U 19 di Stadion Jatidiri Semarang 14 Februari 2014.
Pujianto Mengaku Kecolongan Adanya Flares Saat Pertandingan Lawan Timnas - FLARES_14022014her_Eforia_Stadion_Jatidiri_kota_Sematanf_(4).jpg
TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
FLARES- Penonton menyalakan flares saat pertandingan laga ujicoba PSIS lawan TIMNAS U 19 di Stadion Jatidiri Semarang 14 Februari 2014.
Pujianto Mengaku Kecolongan Adanya Flares Saat Pertandingan Lawan Timnas - FLARES_14022014her_Eforia_Stadion_Jatidiri_kota_Sematanf_(2).jpg
TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
FLARES- Penonton menyalakan flares saat pertandingan laga ujicoba PSIS lawan TIMNAS U 19 di Stadion Jatidiri Semarang 14 Februari 2014.

Laporan Reporter Tribun, Rival Almanaf

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ketua Panpel laga timnas U 19 melawan PSIS, Pujianto, mengaku kecolongan adanya flares dan kembang api dari para supporter.  Menurutnya, dia sudah menaruh Satgas yang bertugas mengecek barang bawaan suporter di masing-masing pintu masuk.

"Sudah ada semua dan kita teliti benar benar, hanya saja akhirnya kita kecolongan," ungkap Pujianto kepada Tribun Jateng, Sabtu (15/2/2014).

Ada beberapa laporan dari para satgasnya bahwa flares dan kembang api dimasukkan dengan cara di lempar melalui luar pagar stadion. "Itu lah yang akan kita antisipasi, kita dari panpel punya niatan untuk meninggikan pagar stadion," sambung Pujianto.

Namun hal itu akan dibicarakan dahulu dengan pengelola Stadion karena terkait properti stadion. "Inginnya ya langsung di acc mas," harapnya.

Menurutnya masih ada waktu untuk membenahi perilaku suporter. Selain meninggikan pagar, dia juga memiliki wacana untuk turun menjalin hubungan dengan para supporter biar ada sanksi yang pas.

Menurutnya para pembawa kembang api dan flares tidak akan jera jika tidak terkena sanksi. Panpel sendiri akan didenda sebesar Rp 60 juta jika kedapatan menyelenggarakan pertandingan dengan penonton meyalakan kembang api.  "Nanti kita bicarakan dengan para petinggi suporter dahulu tentang sanksi apa yang pas," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved