Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Lipsus

Pejabat Nakal Perdaya Ribuan Siswa SD di Kendal

Proyek alat peraga bagi ribuan siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Kendal diduga menjadi "permainan" sejumlah oknum pejabat

Editor: rustam aji
zoom-inlihat foto Pejabat Nakal Perdaya Ribuan Siswa SD di Kendal
Tribun Jogja/Obed Doni
Ilustrasi - siswa SD

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Proyek alat peraga bagi ribuan siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Kendal diduga menjadi "permainan" sejumlah oknum pejabat untuk mengeruk keuntungan pribadi. Mereka mengorupsi dana pembelian sarana pendukung belajar mengajar para siswa, seperti peta, kubus, penggaris, bola, tongkat estafet, catur, hingga laptop.

Penelusuran Tribun Jateng, alat peraga berjumlah ribuan itu senilai sekitar Rp 6 miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan SD 2012. Jenisnya terbagi atas alat peraga bidang studi matematika, IPA, IPS, bahasa, pendidikan jasmani, serta seni dan budaya.

Sejumlah oknum pejabat tersebut bekerjasama dengan perusahaan penyedia barang untuk memperdaya para siswa dengan menyediakan barang ‘palsu’. Mereka juga mengurangi kualitas alat peraga tersebut dan mendatangkan barang murahan.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan Kecamatan Kota Kabupaten Kendal, Kiswanto mengaku telah mendengar adanya permainan proyek pengadaan barang alat peraga bagi siswa SD. "Beberapa alat peraga yang baru dibeli sekarang kondisinya sudah rusak. Temuan itu banyak terjadi di SD-SD yang menerima bantuan alat peraga," kata Kiswanto saat ditemui Tribun, Jumat (7/3/2014).

Dia menceritakan ada satu alat peraga bidang studi matematika berupa mainan berbentuk bola yang ternyata terdiri atas dua bahan berbentuk setengah lingkaran disambung lem dan isolatif. "Bola itu mestinya tidak sambungan seperti itu namun langsung utuh. Akhirnya karena sambungan dan kualitas tidak baik maka hanya bertahan sebentar saja," katanya.

Menurut Kiswanto, pihak sekolahan yang menerima bantuan alat peraga itu tidak bisa berbuat banyak. Sebab, pihak sekolah tidak mengetahui secara rinci kualitas barang yang diterimanya. "Mereka (pihak sekolahan-red) hanya mencocokan apakah barang yang diterima sesuai dengan berita acara atau tidak. Kalau sudah sesuai ya sudah dan biasanya tidak akan dicek soal kualitasnya. Apalagi ini merupakan bantuan," ujarnya.

Kiswanto menambahkan, alat peraga bantuan dari pemerintah juga ada logonya Standar Nasional Indonesia (SNI). Akan tetapi, Kiswanto ragu apakah barang tersebut betul-betul lolos SNI atau tidak. Pasalnya, logo SNI hanya memakai stiker yang ditempelkan di alat peraga. "Setahu saya logo SNI itu semestinya tercetak dan menempel di alat peraga bukan berbentuk stiker yang mudah dilepas seperti itu," katanya.

Dia mengungkapkan, saat ini jumlah alat peraga di SD-SD di Kabupaten Kendal masih minim. Padahal, fungsi alat peraga itu sangat penting untuk memudahkan siswa mengingat-ingat materi pelajaran yang diberikan oleh guru. "Bila tidak ada alat peraga maka tugas guru akan berat dan murid juga akan bosan."

Maka sembari menunggu bantuan alat peraga dari sekolah, Kiswanto menyarankan para guru untuk memanfaatkan keterampilan anak didik membuat kerajinan yang menyerupai alat peraga. Hasil keterampilan tersebut nantinya sebagai alat bantu untuk mendukung sistem belajar mengajar yang disampaikan oleh guru.

Bukan Rahasia Lagi

Anggota DPRD Kabupaten Kendal, Sugiyanto, menuturkan pemberian bantuan alat peraga kepada SD-SD yang diduga "dipermainkan" sudah menjadi rahasia umum. Akan tetapi, tidak banyak sekolah yang berani melaporkan kasus ini. "Sebenarnya permainan bantuan pengadaan alat peraga ini sudah ramai jadi bahan perbincangan masyarakat, termasuk saya juga mendengar kasus tersebut. Tetapi permasalahannya pihak sekolahan tidak berani melapor," kata Sugiyanto.

Sugiyanto juga mendengar alat peraga berupa laptop di SD-SD rusak, padahal itu baru dibeli dua bulan lalu. “Kalau melapor maka harus ada saksi dan barangbukti. Itu yang terkadang membuat penerima bantuan alat peraga ini mundur teratur saat akan melapor. Bantuan ini menjadi permainan beberapa oknum," kata dia.

Sugiyanto menjelaskan, bantuan ini justru akan menambah beban para sekolah bila belakangan menimbulkan persoalan hukum. Sugiyanto berharap ada pihak yang mengawasi bantuan alat peraga, misalnya dari komite sekolah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan lainnya.
Kepala Sekolah Dasar Langenharjo I, Kecamatan Kota Kendal, Ahmad mengatakan, alat peraga sangat dibutuhkan oleh sekolah.

Keberadaan alat peraga, sangat menunjang proses pembelajaran yang berdampak pada prestasi siswanya.

Proses pembelajaran yang menggunakan alat peraga akan lebih membekas di ingatan siswa. Mereka bisa langsung mempraktekan apa yang mereka dapatkan saat pelajaran. Misalnya pelajaran matematika. Di sini guru menerangkan tentang ruang bangun. Jika tidak ada peraga yang tersedia, tentu siswa tidak akan mengetahui bagaima ujud ruang bangun yang dijelaskan gurunya. “Tentu hasilnya akan berbeda jika ada alat peraga dibandingkan dengan hanya ceramah,” ujarnya kepada Tribun Jateng pekan lalu.

Prestasi anak didiknya juga melejit dengan metode pembelajaran menggunakan alat peraga. Dulunya, SD yang dipimpinnya tidak masuk sekolah unggulan. Namun saat ini, sekolahnya cukup diperhitungkan di lingkup Kecamatan Kota Kendal.

Bedanya, alat peraga yang dimiliki SD Langenharjo I, kata Ahmad, bukan berasal dari alokasi DAK 2012. Menurut dia, pihaknya menerima bantuan alat peraga pada 2011 lalu. Hanya saja, dia tidak ingat pihak mana yang memberikan alat peraga tersebut.

Kualitas alat peraga yang diterima sekolah yang dipimpinnya cukup baik. Menurut Ahmad, hingga saat ini tidak ada masalah terkait alat peraga. Waktu itu, ia mendapat beragam alat bantuan. Antara lain matras, laptop, VCD dan lain sebagainya. “Diangkut menggunakan kendaraan bak terbuka. Penuh satu kendaraan. Hingga saat ini masih bisa digunakan,” jelasnya.(tim)

Grafis:

Nama Proyek:
Dana Alokasi Khusus Pendidikan SD, Belanja Modal Pengadaan Alat Praktik/Peraga Tahun Anggaran 2012

Jenis Alat Peraga:
Matematika, IPA, IPS, Bahasa, Pendidikan Jasmani, Seni dan Budaya

Anggaran Harga Perkiraan Sementara (HPS):
Rp 6.201.870.00

Pembagian:
Kepada 122 SD di Kendal

Perusahaan Penyedia Barang:
CV Aurora Puspita, Jln Soekarno Hatta, Kelurahan Tlogosari Kulon, Pedurungan.

Pelaksaanaan:
2 November 2012 - 19 Desember 2012.

-------------------------------------------------------------------------

Peserta Lelang dan Penawaran Alat Peraga 2012 di Kendal

1. CV Aurora Puspita Rp 6.077.700.00
2. PT Panca Megah Perkasa Rp 6.108.841.000
3. PT Balige Putra Utama Rp 5.984.804.000
4. CV Prinsa Rp 4.826.100.000
5. CV Pratama Karya Sejati Rp 4.826.100.000

Edisi Cetak Tribun Jateng, Senin (10/3)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved