Gunung Slamet Waspada
Ini Kondisi Terkini Gunung Slamet
Gunung Api Slamet, Jawa Tengah terus mengeluarkan beberapa kali hembusan asap, Kamis (13/3/2014).
Penulis: hermawan Endra | Editor: rustam aji

"Nanti kami akan tambah satu seismomter, jadi total semua ada empat," katanya.
Selain memasang seismometer tambahan, tim dari BVMBG itu juga akan memasang satu alat pengukur aktivitas dan pergerakan magma (defomasi) di Gunung Api Slamet.
Hendrasto menambahkan, Meski belum mengetahui tempat yang akan digunakan sebagai lokasi pemasangan alat. Namun diperkirakan kedua alat itu akan diletakan di jarak empat kilometer dari puncak gunung.
"Kita akan mengkaji dulu untuk mencari lokasi yang sesuai, mungkin sedikit ke atas sekitar empat kilometer dari puncak," katanya.
Karakter Gunung Api Slamet sejak tahun 1600 hinggsa saat ini hanya terjadi letusan abu saja dan tidak sampai mengelurakan awan panas. "Gunung Slamet lebih jinak, seperti Gunung Marapi dan Kurinci," tutur Hendrasto.
Meski begitu Hendrasto mengingatkan kepada warga yang berada di sekitar Gunung Slamet agar selalu waspada dan jangan sampai lengah sedikit pun. Terutama yang berada di wilayah Guci, Tegal, karena lokasi tersebut merupakan jalur yang akan dilalui lahar gunung jika kemungkinan buruk itu terjadi.
Berkaca dari pengalaman meletusnya Gunung Merapi beberapa waktu lalu yang memakan banyak korban jiwa karena dinilai masyarakatnya lengah dan menyepelekan aktifitas gunung pada saat itu.
Komunikasi antar daerah dinilai sangat penting, karena gunung Api Slamet ini merupakan gunung terbesar di Jawa yang membagi 5 daerah, Tegal, Brebes, Pemalang, Banyumas, Purbalingga.
Sehingga para warga tidak kebingungan dengan mendengarkan isu-isu yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. "Saya akan bilang ke Pemerintah daerah setempat agar saling koordinasi," katanya. (*)