Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Lipsus

Agen Judi Online Pun Tertipu Rp 100 Juta

Pebisnis judi online sangat selektif menerima "orang baru" yang hendak masuk dalam jaringannya.

Editor: rustam aji
Pelaku judi online, Budi ditangkap polisi 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pebisnis judi online sangat selektif menerima "orang baru" yang hendak masuk dalam jaringannya. Selain khawatir jaringannya disusupi aparat, bukan tidak mungkin orang baru yang notabene teman akrab tersebut malah merugikan.

Anton, bukan nama sebenarnya, orang yang terlibat dalam bisnis judi online pernah mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah dalam hitungan minggu. Hal itu dikarenakan ia salah saat membawa orang baru untuk masuk ke dalam jaringannya.

Diceritakannya, saat ajang Piala Eropa 2012 lalu, ada teman dekat yang sudah dikenalnya selama dua tahun "mendaftar" jadi agen kecil di Jakarta. Bukan hanya itu, sang teman, sebut saja Andre, juga tidak mempunyai uang deposit.

Berhubung sudah kenal baik, Anton merekomendasikan Andre menjadi bagian jaringannya. Bahkan, Anton menjadi penjamin terkait ketidakmampuan Andre menyediakan deposit Rp 100 juta. Singkat cerita, Andre akhirnya menjadi agen kecil dalam bisnis tersebut.

Dalam pembagiannya, Andre dipercaya untuk bertanggungjawab 10 persen dari total taruhan. Jika nasib mujur, Andre bisa mendapat keuntungan 10 persen dengan modal nol rupiah. 

Awalnya, Andre selalu bisa menutup tagihan jika banyak pemasang yang menang. Anton pun semakin percaya pada Andre. Tidak lama kemudian, Andre minta diberi kepercayaan lebih. Ia meminta jatah 25 persen dari total taruhan. Lagi-lagi tanpa modal deposit sepeser pun. Karena merasa sebagai teman dekat, Anton meluluskan keinginan Andre.

Masalah mulai timbul saat Andre mengalami kekalahan besar. Ia tidak mampu membayar seluruh tagihan. Karena tidak mungkin menunda pembayaran kepada pemasang taruhan, mau tidak mau, Anton harus nombok.

"Lumayan nomboknya. Hampir Rp 100 juta," kenangnya saat berbincang dengan Tribun Jateng, pekan lalu.

Berdasarkan penelusuran Tribun Jateng, judi bola online kini menjadi favorit penjudi di Indonesia. Meskipun demikian, ternyata tidak ada bandar besar asal tanah air. Seluruh pemilik perusahaan pengelola situs judi di internet adalah orang asing. Di Indonesia hanya ada agen judi online. Agen terbagi menjadi tiga. Yakni agen master, agen besar, dan agen kecil.

Agen master adalah mereka yang mempunyai afiliasi langsung dengan perusahaan judi internasional. Agen master biasanya bekerjasama dengan agen besar. Agen besar kemudian bekerjasama lagi dengan orang lain yang biasa disebut agen kecil. Agen kecil inilah yang berhubungan langsung dengan petaruh.

Untuk menjadi agen, selain mempunyai koneksi, juga harus menyiapkan sejumlah uang sebagai deposit. Agen kecil atau pelaku judi online yang bersentuhan langsung dengan konsumen, setidaknya harus menyiapkan Rp 100 juta. Sedangkan agen besar jumlah depositnya bisa mencapai miliaran rupiah.

Anton pun kini berhati-hati untuk merekomendasikan orang baru, "Teman dekat saja bisa menipu. Apalagi mereka yang baru dikenal. Bisnis seperti ini tidak bisa sembarang percaya," pungkasnya.(tim)

Edisi Cetak Tribun Jateng, Kamis (24/4)


Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved