Dua Oknum Kepsek di Demak Diduga Bocorkan Kunci Jawaban

Laporan Tribun Jateng, Galih Permadi/Priatmojo

TRIBUNJATENG.COM, KARANGNYAR-  Kasus jual beli bocoran kunci jawaban ujian nasional (UN) semakin luas. Dalam penyelidikan kepolisian terungkap, kasus pembocoran kunci jawaban tidak hanya melibatkan oknun Kepsek di Boyolali tapi ada juga keterlibatan oknum kepsek di Demak

Informasi ini diperoleh setelah Satreskrim Polres Karanganyar menangkap dua tersangka baru yakni S dan MJ. Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Agus Sulistianto mengatakan penangkapan S dan MJ terkuak setelah penyidik menginterograsi H, tersangka dalam kasus ini.

"MJ dan S berprofesi sebagai tenaga honorer instansi penyelenggara pendidikan di Boyolali. Keduanya sudah kami amankan," ujarnya, Jumat (25/4).

Tersangka MJ dan S, lanjut Agus, berperan mengedarkan bocoran kunci jawaban UN ke pembeli di wilayah eks-Karisidenan Surakarta, termasuk di Karanganyar, Sragen dan Boyolali. “Berdasarkan pengakuan S, dia memperoleh naskah kunci jawaban melalui  email dari seseorang di Demak yang berprofesi kepala sekolah,” ujarnya.

Perkembangan sementara, lanjut Kasatreskrim, ada dua oknum kepala sekolah asal Demak yang diduga terlibat. Modus semacam ini sama persis seperti yang dilakukan H yang mengirimkan naskah kunci jawaban melalui email kepada MY dan YS, yang masing-masing menjabat kepala sekolah di Boyolali. Mengenai identitas dua oknum kepala sekolah di Demak masih dirahasiakan demi kepentingan pengejaran. "Kami sudah mengutus aparat ke Demak untuk mencari dua orang itu," ujarnya. (*)