Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilpres 2014

Tuduh Ada Pemilih Siluman, Saksi Prabowo-Hatta Disebut Tak Punya Bukti

Wakil Ketua DPD DKI Jakarta PDI Perjuangan Prasetio Edi Marsudi menilai aksi walk out saksi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tak mendasar.

Editor: rustam aji
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Petugas menunjukkan sertifikat model D1 yang merupakan hasil penghitungan suara di TPSLN (tempat pemungutan suara luar negeri) saat rekapitulasi, di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2014). KPU memulai rekapitulasi suara pilpres dari 130 perwakilan di 96 negara dengan jumlah pemilih di TPS 410.975 pemilih, pos 929.067 pemilih, dropbox 698.669 pemilih. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPD DKI Jakarta PDI Perjuangan Prasetio Edi Marsudi menilai aksi walk out saksi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tak mendasar. Aksi itu seharusnya disertai bukti-bukti keberatan. 

"Keberatan mereka karena adanya pemilih siluman kan tidak punya bukti. Jokowi-JK tetap mendominasi suara di TPS yang dilakukan pemungutan suara ulang," ujar dia melalui siaran pers, Minggu (20/7/2014). 

Akan lain ceritanya, lanjut Pras, jika aksi walk out tersebut menyertakan bukti-bukti adanya pemilih siluman yang konkret, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Aksi itu bakal lebih memiliki landasan hukum yang kuat. 

Pras memastikan bahwa pihaknya pun berkomitmen untuk menaati keputusan yang telah diambil Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Oleh sebab itu, Pras meminta kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa legowo menerima hasil rekapitulasi suara di DKI Jakarta ataupun di provinsi lainnya. Menghargai keputusan KPU, kata Pras, merupakan bagian dari demokrasi yang layak diteladani oleh masyarakat. 

"Kita mengikuti semua proses pemilihan ulang, dan terbukti kami kembali mendominasi pemilih. Intinya kami siap dengan keputusan KPU selanjutnya, dan siap membuka diri demi proses demokrasi yang lebih baik," ucap dia. 

Pras berharap, atas kondisi demikian, tidak akan berujung pada aksi-aksi masa yang tidak diinginkan dan dapat memperkeruh suasana demokrasi. Ia berharap meski berbeda soal pendapat, seluruh elemen bangsa tetap bersatu. 

Diberitakan, saksi pasangan capres nomor urut satu Prabowo-Hatta melakukan walk out saat rapat pleno rekapitulasi hasil pilpres oleh KPU DKI Jakarta di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (19/7/2014) malam. Kendati diwarnai walk out, KPU DKI Jakarta tetap melanjutkan rapat pleno. 

"Kalau kami walk out, itu kan amanat masyarakat. Suara-suara kami yang dimanipulasi dan sebagainya supaya di-clear-kan dulu baru rapat dilanjutkan," kata Syarief, saksi Prabowo-Hatta usai meninggalkan rapat pleno. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved