Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilpres 2014

Survei SMRC: Mayoritas Masyarakat Anggap Pilpres Jujur

Survei SMRC menunjukkan, sebagian besar masyarakat percaya bahwa pemilu presiden berlangsung dengan bebas dan jujur.

Editor: rustam aji
TRIBUNNEWS.COM/DANNY PERMANA
Prabowo Subianto - Hatta Rajasa mengikuti sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilhan Umum Presiden di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (6/8/2014). Pasangan Prabowo-Hatta menuntut agar MK membatalkan SK KPU yang menetapkan pasangan nomor urut 2 Joko Widodo - Jusuf Kalla sebagai Presiden terpilih dalam Pilpres 2014. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menganggap telah terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif dalm penyelenggaraan pemilu presiden 2014. Namun survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, sebagian besar masyarakat percaya bahwa pemilu presiden berlangsung dengan bebas dan jujur. 

Peneliti SMRC Djayadi Hanan, membuka rilis hasil surveinya dengan menggunakan kutipan yang disampaikan Prabowo saat berorasi di sidang perdana peselisihan hasil pemilihan umum (PHPU), Rabu (6/8/2014) lalu. Saat itu, Prabowo mengeluhkan suara nol yang didapatkannya di sejumlah TPS. 

Prabowo mengatakan, "... di Korea Utara pun tidak terjadi, mereka bikin 99 persen. Di kita (Indonesia) ada yang 100 persen. Ini luar biasa, ini hanya terjadi di negara totaliter, fasis, komunis." 

"Argumen Prabowo itu hanya keluhan yang disampaikan sebagian elite, tidak mencerminkan mayoritas masyarakat bahkan pemilih Prabowo-Hatta sendiri," kata Djayadi di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Minggu (10/8/2014) siang. 

Hasil survei menunjukkan, 48,2 persen responden menilai pilpres berlangsung sangat bebas dan jujur. Sebanyak 29,7 persen responden menilai pikpres berlangsung bebas dan jujur dengan sedikit permasalahan. 

Sementara sebanyak 10,9 persen responden menilai pilpres berjalan bebas dan jujur dengan banyak permasalahan. 

Hanya 2,3 persen yang menganggap pilpres tidak bebas dan tidak jujur.  Sementara, 8,9 persen lainnya menjawab tidak tahu atau tidak menjawab. 

"Jadi kalau Pak Prabowo mengatakan tidak bebas dan tidak jujur, dia termasuk yang 2,3 ini. Tidak apa-apa, sah-sah saja berpendapat, ini kan demokrasi. Tapi jumlahnya minoritas sekali," ujarnya. 

Survei ini dilakukan pada 21-26 juli 2014 dengan 1.220 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Margin of error kurang lebih 2,9 persen. Survei dibiayai oleh SMRC bekerjasama dengan lingkaran survei Indonesia. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved