Pilpres 2014
Survei SMRC: Mayoritas Masyarakat Anggap Pilpres Jujur
Survei SMRC menunjukkan, sebagian besar masyarakat percaya bahwa pemilu presiden berlangsung dengan bebas dan jujur.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menganggap telah terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif dalm penyelenggaraan pemilu presiden 2014. Namun survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, sebagian besar masyarakat percaya bahwa pemilu presiden berlangsung dengan bebas dan jujur.
Prabowo mengatakan, "... di Korea Utara pun tidak terjadi, mereka bikin 99 persen. Di kita (Indonesia) ada yang 100 persen. Ini luar biasa, ini hanya terjadi di negara totaliter, fasis, komunis."
"Argumen Prabowo itu hanya keluhan yang disampaikan sebagian elite, tidak mencerminkan mayoritas masyarakat bahkan pemilih Prabowo-Hatta sendiri," kata Djayadi di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Minggu (10/8/2014) siang.
Hasil survei menunjukkan, 48,2 persen responden menilai pilpres berlangsung sangat bebas dan jujur. Sebanyak 29,7 persen responden menilai pikpres berlangsung bebas dan jujur dengan sedikit permasalahan.
Sementara sebanyak 10,9 persen responden menilai pilpres berjalan bebas dan jujur dengan banyak permasalahan.
Hanya 2,3 persen yang menganggap pilpres tidak bebas dan tidak jujur. Sementara, 8,9 persen lainnya menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
"Jadi kalau Pak Prabowo mengatakan tidak bebas dan tidak jujur, dia termasuk yang 2,3 ini. Tidak apa-apa, sah-sah saja berpendapat, ini kan demokrasi. Tapi jumlahnya minoritas sekali," ujarnya.
Survei ini dilakukan pada 21-26 juli 2014 dengan 1.220 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Margin of error kurang lebih 2,9 persen. Survei dibiayai oleh SMRC bekerjasama dengan lingkaran survei Indonesia. (*)