Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

KECELAKAAN KERJA

Sukardi Tertimpa Tubuh Parsum dari Lantai 7

Sukardi (luka) Tertimpa Tubuh Parsum (tewas) dari Lantai 7 saat mengerjakan proyek apartemen di Semarang.

Penulis: Daniel Ari Purnomo | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG/DANIEL ARI POERNOMO
Sukardi (55) masih tergolek di Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum, Kota Semarang, Sabtu (20/9) sore. Dia tertimpa pekerja proyek apartemen dari lantai 7, kemarin. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sukardi (55) masih tergolek di Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum, Kota Semarang, Sabtu (20/9) sore.

Tepat pukul 16.30 WIB, Sukardi akhirnya membuka kedua matanya, dia meminta istrinya, Suwarti untuk membangunkan dirinya agar bisa duduk di ranjang. Setelah bisa duduk, Sukardi meminta minum sambil meminta Suwarti untuk memijat tangan sebelah kanannya. Tidak ada dua menit, tubuh Sukardi tumbang lagi, dia memilih membaringkan badannya.

"Saat mendengar Bapak kecelakaan, saya langsung lemas," kata Suwarti kepada Tribun Jateng.
Sukardi adalah korban yang tertimpa tubuh pekerja apartemen di Jalan Petempen Selatan I, Kota Semarang. Pekerja itu sendiri tewas setelah terjatuh dari lantai 7 proyek apartemen lalu menimpa tubuh Sukardi. Korban tewas bernama Parsum (25) warga Kelurahan Sambong, Kecamatan Punggelan, Banjarnegara.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu korban masih bekerja melepas besi kolom di lantai 7 dengan rekan kerja lainnya. Kemudian ia berjalan mundur dan tidak melihat ke belakang hingga terjatuh.

Setelah terjatuh dari lantai 7, tubuh korban tidak langsung mendarat ke tanah, namun sempat terpantul di jaring yang berada di lantai 3. Namun karena pantulan terlalu tinggi, korban terlempar dan terjun bebas ke tanah sedangkan di bawah ada Sukardi yang kebetulan lewat jalan kaki. "Mundur-mundur tidak tahu kenapa. Mungkin lalai," kata salah satu pekerja, Joko Waluyo.

Jenazah korban tewas dibawa ke RS Pantiwilasa Semarang. Luka yang diderita korban yaitu patah tulang dada, tulang punggung, dan patah pada tulang kering di kedua kakinya. "Salah satu meninggal dan satunya dirawat intensif di ruang Anggrek," kata Humas RS Pantiwilasa Citarum Semarang, Suko Dwi Nugroho.

Suwarti, istri Sukardi mengaku sempat memiliki firasat buruk ketika sang suami hendak kembali bekerja di Semarang. "Bapak biasanya di Purwodadi cukup lama. Bisa sampai dua minggu, tetapi kali hanya dua hari, lalu pamit kembali ke Semarang. Ditanya kenapa hanya diam, maunya cepat-cepat ke Semarang," papar Suwarti bersuara lirih.

Suwarti kemudian mendapat kabar buruk dari adik perempuan Sukardi, yakni Sutami, bahwa suaminya mengalami musibah.

Suwarti kemudian meluncur ke Semarang dan tiba di RS Pantiwilasa bersama kedua anaknya sekitar pukul 11.30 WIB. Setibanya di rumah sakit, Suwarti masih dalam kondisi lemas sehingga harus mendapat bantuan dari anaknya untuk berjalan. Suwarti mendapati Sukardi dalam keadaan tidak sadarkan diri di ruang Anggrek nomor 17. "Bapak masih tidak sadarkan diri ketika saya tiba di rumah sakit. Sempat sadar sebentar kemudian saya tanyakan bagian tubuh mana yang sakit, dia hanya memegang kepala dan tangan kanannya tanpa mengucapkan sepatah kata," ujarnya. (tribuncetak/dna)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved