DIVISI UTAMA 8 BESAR
Nanti Malam Menjamu PSGC, PSIS Janji Turunkan Amunisi Terbaik
Nanti Malam Menjamu PSGC, PSIS Janji Turunkan Amunisi Terbaik. Nufiandani bakal gantikan pos winger kiri.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Tampil di depan publik sendiri, Sabtu (18/10), PSIS Semarang berambisi meraih nilai sempurna. Pelatih Eko Riyadi pun akan menurunkan amunisi terbaik dalam duel melawan PSGC Ciamis itu.
Meski menang di kandang lawan dalam leg pertama Grup N babak delapan besar Divisi Utama, Eko tak ingin meremehkan mereka. Menurutnya, kekuatan penuh harus diturunkan demi menjaga peluang ke semifinal.
"Sudah pasti kami akan menurunkan skuad terbaik demi tiga angka. Anak-anak sudah siap tampil," ujar Eko kepada Tribun Jateng, Jumat (17/10).
Dia juga meminta Fauzan Fajri dkk tak remehkan tim tamu. Meski pelatih PSGC Budiman Yunus tak bisa menurunkan sejumlah pemain kunci, bukan garansi bisa menang mudah.
Eko yakin Abdul Basid dkk akan tetap ngotot di Semarang. Situasi itu membuat penggawa Mahesa Jenar juga harus tampil dengan determinasi tinggi.
"Pertandingan tetap akan sulit. Saya meminta pemain tidak terlalu memikirkan menang-kalah. Jadi bisa mengeluarkan penampilan terbaiknya," ungkap eks-arsitek tim Persitema Temanggung ini.
Menjamu Laskar Galuh, Eko tak bisa memainkan Ronald Fagundez. Ekspatriat asal Uruguay itu absen karena terkena sanksi akumulasi kartu.
Ahmad Nufiandani pun berpeluang menempati pos winger kiri sedari menit pertama. Dua pos lain di belakang striker dalam formasi 4-2-3-1 menjadi milik M Yunus dan Franky Mahendra.
Kecil memang kemungkinan Eko menerapkan kebijakan rotasi pemain. Besar konsekuensinya jika bereksperimen dalam laga sepenting ini di kandang.
Safrudin Tahar tampaknya akan menempati lagi pos bek kanan karena Taufik Hidayat masih absen. Sisi pertahanan kiri menjadi tugas Welly Siagian.
Kendati Harry Nur membuat hattrick di Ciamis, Julio Alcorse tetap opsi utama di lini depan. Dalam penampilan terbaiknya, striker asal Argentina itu piawai memaksimalkan bola-bola atas.
Mahesa Jenar memang harus berkonsentrasi penuh selama pertandingan. Hasil imbang melawan PSS Sleman pada duel perdana bisa menjadi cermin mengenai pentingnya kewaspadaan.
Dukungan suporter pun bisa melipatkan motivasi Fauzan dkk. Para pendukung pasukan Eko sudah berjanji tak akan menyalakan suar lagi.
Mereka tahu jika ada yang membakar flare, PSIS akan menerima hukuman yang lebih berat. Pasalnya, sudah dua kali klub kesayangan warga Semarang ini mendapat sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Penyebabnya sama, ada oknum pendukung yang menyalakan suar ketika duel di kandang masih berlangsung.
Ketua Umum Panser Biru, Mario Baskoro, menegaskan rutin menggelar rapat koordinasi pengurus menjelang laga kandang PSIS. Satu di antara topik pertemuan itu adalah regulasi sesuai manual liga.
"Dalam rapat koordinasi, kami tekankan kepada setiap pengurus korwil agar tak membakar flare ketika laga masih berlangsung. Sanksi berupa denda itu amat merugikan klub yang sponsornya minim," ujar Mario.
Imbauan serupa juga disampaikan Pimpinan Kolektif Snex. Menurut Donny Kurniawan, organisasinya telah menggelar sarasehan bersama anggota menjelang pertandingan.
"Kami ingin setiap anggota Snex memiliki jiwa sportif dalam mendukung PSI. Bukannya menjatuhkan klub yang kita cintai ini," tandas Donny. (tribuncetak)