Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

DIVISI UTAMA 8 BESAR

Dokter Djoko PSIS Semarang Menangis di Jatidiri

Dokter PSIS Semarang Djoko Menangis di Jatidiri. Sejumlah pemain PSIS juga tangisan di stadion itu.

Penulis: suharno | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG/SUHARNO
PEMAIN PSIS tetap semangat menatap musim 2015 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Tetes air mata tak tertahankan keluar dari dokter PSIS Semarang, Djoko Trihadi saat menyambangi mes PSIS Semarang di kompleks kawasan olahraga Jatidiri, Semarang, Rabu (29/10).

Suasana duka menyelimuti mes klub berjuluk Mahesa Jenar ini seusai dinyatakan diskualifikasi dari Kompetisi Divisi Utama musim 2014. Tidak hanya dr Djoko, asisten pelatih, Setyawan "Londo" dan pelatih, Eko Riyadi yang juga duduk di depan mes terlihat murung.

Para pemain dan ofisial klub masih belum percaya tim yang diperkuatnya harus tersingkir dari kompetisi kasta kedua ini dengan cara tragis. Aktivitas di mes cenderung lesu, dan para pemain PSIS lebih memilih mengurung diri di kamarnya masing-masing.

Sore harinya, saat menjalani latihan di Stadion Jatidiri, Semarang, para pemain juga tampak lesu saat mengikuti sesi latihan yang dipimpin oleh Pelatih PSIS Eko Riyadi. Eko telah kembali ke Kota Atlas, setelah berada di Jakarta untuk memenuhi undangan dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Namun, suasana sedih akhirnya mencair saat ratusan suporter datang untuk memberikan dukungan moril kepada Ronald Fagundez dkk. Ratusan suporter ini bernyanyi untuk memberi dukungan kepada para pemain PSIS dan membawa spanduk dukungan.

"Di saat suasana seperti ini, dukungan dari suporter sangat menguatkan hati kami," ujar gelandang PSIS, Muhammad Yunus, kemarin. Dirijen Panser Biru, Jeffry menuturkan dirinya memang sengaja datang bersama rekan-rekannya untuk memberikan dukungan moril kepada para pemain.

"PSIS sudah menjadi kebanggaan kami, kami akan tetap setia mendukung PSIS dalam situasi sesulit apa pun," ujarnya. Setelah memberi dukungan moril kepada klub kebanggaan Kota Atlas di Stadion, para suporter juga berjalan bersama para pemain ke mes.

"Musim ini memang sudah berakhir, akan tetapi musim depan kami akan lebih total mendukung PSIS hingga melihat klub yang kami cintai ini berprestasi," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, PSSI menjatuhkan sanksi diskualifikasi kepada PSIS dan PSS karena terlibat sepakbola gajah. Kedua tim menciptakan 5 gol bunuh diri diduga karena ingin menghindari pertemuan dengan Pusamania Borneo di babak semifinal. Pertandingan itu akhirnya dimenangkan PSS 3-2.

Chief Executive Officer (CEO) PT Mahesa Jenar Semarang, Yoyok Sukawi meminta maaf kepada warga Kota Semarang dan seluruh suporter PSIS Semarang atas sanksi diskualifikasi.

Menurut CEO berusia 36 tahun ini, suporter telah banyak berkorban demi mendukung perjuangan Ronald Fagundez dkk di setiap laga demi promosi ke Liga Super Indonesia (LSI).
"Kami meminta maaf kepada suporter dan warga Semarang karena keputusan konyol yang kami buat saat laga terakhir babak delapan besar lalu. Saya akui kami salah langkah," ujar Yoyok, Rabu (29/10).

Yoyok menambahkan tragedi di Sleman sudah terlanjur terjadi dan hukuman diskualifikasi juga telah dijatuhkan kepada klub yang berdiri sejak tahun 1932 ini.

"Kami akan pertahankan skuad yang ada untuk menghadapi musim depan, dan akan melakukan penambahan beberapa pemain sehingga musim depan skuad PSIS menjadi skuad terhebat di Divisi Utama," ujar Yoyok, Rabu (29/10).

Yoyok menambahkan masih akan menginstruksikan tim untuk berlatih hingga kontrak pemain pada musim ini berakhir pada tanggal 10 November. Setelah kontrak berakhir, Yoyok tidak akan membubarkan timnya tetapi meliburkan para pemain. (tribuncetak/har)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved