Dampak Macet Pantura, Jalur Boja Kendal Makin Padat Merayap

Laporan Wartawan Tribun Jateng, YS Adi Nugroho

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Jalur alternatif Boja, Kendal menjadi solusi memecah arus kemacetan.  "Milih mutar 2 jam, daripada kena macet lebih dari 6 jam," ungkap supir bus, Arnoto (53).

Pantauan Tribun Jateng, Kamis (27/11/2014) siang, kemacetan pada Jalan Raya Kaliwungu mencapai 1 km. Kemacetan ini terkait dengan lampu merah di pertigaan Sekopek.

Agus, pedagang kaki lima di Jalan Raya Kaliwungu menerangkan bahwa kepadatan arus lalu lintas sudah sejak kemarin (Rabu, 26/11/2014). "Kemarin malah papan reklame ditabrak, rubuh. Tenda saya rusak kena truk," keluhnya.

Menurutnya, kepadatan pada Rabu (26/11) terjadi pada sore hingga malam hari. Atau sekitar pukul 22.00. "Macet pol sampai pertigaan (dari trafic light di pertigaan Sekopek, hingga pertigaan Jalan Arteri Kaliwungu yang berjarak 1 km)," ujarnya.

Arnoto mengaku memilih lewat Boja terkait dengan waktu lebih efisien. Namun, penumpangnya tak hanya miliknya. "Dua bus dijadikan satu, kalau ga gini, ga bisa beroperasi," jelasnya.

Dia menerangkan, tarif pun ia naikkan terkait dengan harus memutar lewat Boja. "Kami minta kepedulian dari penumpang. Tarif naik Rp 5.000. Biasanya, Tegal Semarang hanya Rp 40.000 per penumpang," jelasnya.

Menurutnya, hal ini karena ada pengeluaran tambahan. "Tegal Semarang itu Rp 700.000 kalau lewat jalan normal, kalau lewat Boja bisa Rp 1 juta," terang Arnoto. Perbaikan jalan, kata Arnoto, membuat waktu lebih lama. "Di Pantura, semua jalan diperbaiki. Macet dimana-mana," keluhnya. (*)