Youth Generation
Pusat Kuliner Batan Selatan Alternatif Tempat Nongkrong Remaja Semarang
Pusat Kuliner Batan Selatan Alternatif Tempat Nongkrong Remaja Semarang
Penulis: m alfi mahsun | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Peresmian Pusat Kuliner Batan Selatan menjadi kabar gembira pula bagi remaja di Kota Lunpia. Tak hanya mencari kuliner, mereka seolah menemukan tempat alternatif menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga.
"Kalau biasanya nongkrong di tempat fastfood di Jalan Pandanaran, sekarang punya alternatif. Masakan yang disediakan pun beragam dan tidak junkfood," ungkap Roni Setyawan (19), alumni SMA N 4 Semarang.
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang ini memang suka menghabiskan waktu bersama teman-teman di tempat yang juga menyediakan makanan. Seperti saat ditemui, Roni bersama beberapa teman ngobrol sambil makan di shelter kuliner di Taman Menteri Supeno atau Taman KB.
Roni memang belum pernah mampir ke Pusat Kuliner Batan Selatan pasca diresmikan Walikota Hendrar Prihadi, beberapa waktu lalu. Namun, dia berencana datang ke kawasan ini untuk merasakan suasananya. Dia pun berharap, tidak hanya kenyamanan lokasi tetapi juga bersahabat bagi kantong mahasiswa. "Mudah-mudahan, harga makanan di sana terjangkau. Jadi, tidak ragu lagi kalau mau sana," harap pemuda kelahiran Semarang, 28 Juli 1995 itu.
Senada disampaikan Fauziya Nirmalasari (16). Dia pun ingin menjajal suasana Pusat Kuliner Batan Selatan sambil menyantap tahu gimbal kesukaan. Siswi SMA Negeri 13 Semarang ini memang gemar berburu tahu gimbal bersama keluarga saat akhir pekan. "Nanti, minta keluarga mencoba tahu gimbal di sana (Batan Selatan). Biasanya, kami berburu wisata kuliner tahu gimbal ke Taman KB," ungkap dara yang akrab disapa Ziya ini.
Bersama teman sekolah, Ziya lebih menyukai tempat nongkrong yang lebih privat, misalnya kafe. Selain suasana, kafe dinilai lebih nyaman karena tidak ada pengamen dan tarif parkir standar.
Kehadiran Pusat Kuliner Batan Selatan juga memberi tempat alternatif nongkrong bagi Zaza dan teman-teman saat berkunjung ke Semarang.
Gadis yang masih menempuh studi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Kendal itu sering datang ke Kota Atlas hanya untuk nongkrong beresama teman-teman kampus. "Tempatnya nyaman. Tapi, suasananya pasti lebih asyik kalau ada iringan musik sehingga pengunjung tidak merasa bising akibat motor yang melintas," ujar Zaza yang datang bersama Nurul, Tiwi dan Matul itu. (tribunjateng/cetak/alv)