Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

TRIBUN ON FOCUS

Banyak Naskah Kuno di Masjid Ageng Solo Rusak Parah

Banyak Naskah Kuno di Masjid Ageng Solo Rusak Parah

Penulis: suharno | Editor: iswidodo
tribunjateng/suharno
KONDISI naskah kuno di Masjid Ageng Surakarta rusak parah 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO- Santi Susilowati terlihat membereskan buku di perpustakaan Masjid Agung Solo, ketika Tribun Jateng mengunjungi perpustakaan yang terdapat di halaman sebelah utara Masjid Agung Solo, beberapa waktu lalu.

Santi yang merupakan penjaga perpustakaan menuturkan banyak koleksi buku yang ada di perpustakaan ini. Dari buku tentang keagamaan hingga naskah-naskah kuno tersimpan di perpustakaan masjid yang dibangun pada masa Sinuhun Paku Buwono III tahun 1763 ini.

Santi menuturkan ada sekitar 64 naskah atau kitab kuno yang langsung ditulis tangan saat zaman Sinuhun Paku Buwono ke-X atau saat zaman penjajahan Belanda.

Selama ini koleksi kitab tempo dulu ini disimpan di dalam lemari dengan cara ditumpuk. Bahkan selama ini jarang dibuka walaupun untuk membersihkannya, kalaupun dibuka hanya satu dua kitab saja dan itu pun untuk penelitian para mahasiswa atau dosen.

"Sebagian besar rusak parah akibat rayap. Bahkan lemari penyimpan juga ikut rusak dimakan rayap, memang tempat penyimpanan ini kurang memadai untuk menyimpan koleksi kuno," ujar wanita yang menjadi relawan penunggu perpustakaan Masjid Agung.

Ditambahkannya, ada beberapa koleksi yang bahkan sudah tinggal setengahnya saja. Itulah yang membuat Santi bersedih.

Santi juga menuturkan kalau dua tahun yang lalu kondisinya masih baik, tetapi setelah dibuka saat ini, kondisinya malah rusak.

"Kalau koleksi yang lain, tidak masalah dan kondisinya baik hanya yang kuno ini saja. Ini jelas harus ada penyelamatan agar tidak punah, yang mana infonya koleksi-koleksi kuno di sini akan didigitalisasi tapi tidak tahu kapan," sambungnya.

Petugas Tata Usaha Masjid Agung Solo, Wahyudi menyatakan memang banyak koleksi kitab kuno di perpustakaan yang rusak karena dimakan rayap. Bahkan ada yang kondisinya itu antara lembar satu dengan lembar yang lainnnya lengket dan tak bisa dipisahkan.

"Kebanyakan koleksi peninggalan PB X yang dipakai untuk mengajar di Mambaul Ulum, saat itu. Untuk solusi rencananya lemarinya akan diganti dengan aluminium biar kuat dan awet karena memang tempatnya itu tidak memadai," katanya. (Tribunjateng/suharno)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved