Tribun Community
Komunitas Icip-Icip Semarang Makin Majukan Wisata Kuliner
Komunitas Icip-Icip Semarang Makin Majukan Wisata Kuliner, biasa saling mencicipi masakan teman.
Penulis: m alfi mahsun | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Kebiasaan saling mencicipi makanan yang dipesan lumrah dilakukan anggota Komunitas Icip-Icip Semarang (IIS). Paling tidak, kebiasaan itu dilakukan anggota yang duduknya bersebelahan maupun berhadapan saat kopi darat yang mengagendakan wisata kuliner ke satu tempat.
Seperti yang dilakukan anggota IIS, Deni dan Erwina di perayaan ulang tahun pertama Komunitas IIS pekan lalu. "Sayang sekali Pak Deni memesan pizza yang sama dengan saya. Kalau beda kan bisa cicip dan bisa mengomentari dua menu kuliner," ujar Erwina yang duduk bersebelahan dengan Deni.
Komunitas Icip-Icip Semarang (IIS) merupakan wadah bagi penggemar kuliner di Kota Lunpia. Biasanya, setelah menjajal menu masakan di satu tempat, mereka akan mereview dan memberi penilaian di grup Facebook IIS. Komentar ini yang biasanya menjadi referensi anggota lain saat mencari kuliner yang diinginkan.
"Saat saya makan babat gongso di daerah Ketileng, Kedungmundu (Kota Semarang), saya bisa langsung share foto dan testimoni di Facebook. Selanjutnya, akan ada komentar dari teman-teman lain," kata Deni.
Bergabung di komunitas ini ternyata memberi dampak positif bagi usaha Rizki Faisal. Pengusaha pesan antar jajanan Sunda di Jalan Gemah Raya Selatan belakang No 7 Pedurungan, Kota Semarang, ini tak perlu repot memromosikan barang dagangan. Testimoni dari anggota IIS yang sudah mencicipi barang dagangannya bisa menjadi referensi.
"Saya senang ada komunitas yang mendukung usaha kecil menengah di bidang kuliner seperti ini. Tak hanya seru, tapi juga bisa berpendapat soal makanan," ujar kelahiran Garut, 26 Februari 1991 terebut.
Rencananya, tak hanya menyilakan anggota IIS mengomentari nasi pepes sunda, combro, misro atau kleyem, serta bajigur yang dia jual, tetapi Rizki berencana berbagi ilmu memasak cireng dalam bentuk coaching clinic. "Karena khusus cireng saya produksi sendiri sehingga ingin share cara pembuatan ke teman-teman," ungkap Rizki.
Novita Awi, anggota IIS mengungkapkan, komunitas tersebut terbentuk satu tahun lalu setelah dia bertemu Budimu Raharjo, Fuad dan Indri. Keempat orang yang suka berburu kuliner di Semarang ini punya gagasan membentuk forum diskusi mengenai tempat makan di Kota Lunpia. Mereka pun membentuk grup di Facebook dan BlackBerry Messenger (BBM).
Saat ini, anggota grup IIS di Facebook mencapai 3.500 orang. Tak hanya yang tinggal di Semarang, tak sedikit pula anggota grup yang saat ini tinggal di lain kota. Di grup inilah anggota biasa berinteraksi sekaligus menjalin silaturahim. "Kami tidak sekadar mengagendakan kegiatan berburu kuliner bersama tapi juga mengadakan bakti sosial maupun refreshing," kata Budimu Raharjo, ketua umum ISS. (tribunjateng/cetak/alv)