Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

TRIBUN ON FOCUS

Lusi dkk Memotivasi Pedagang Klewer Lewat Radio

Lusi dkk Memotivasi Pedagang Klewer Lewat Radio

Penulis: suharno | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG/SUHARNO
Radio Gapura Klewer Solo 

Laporan Tribun Jateng, Suharno

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Suara merdu terdengar dari speaker atau alat pengeras suara yang berada di ruangan depan kantor Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Jawa Tengah, di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Selasa (3/2).

Suara merdu ini keluar dari bibir Lusi Caritas yang sedang memandu para pendengar saluran radio yang disiarkannya yakni Radio Gapura Klewer.

Kebakaran hebat yang melanda Pasar Klewer pada tanggal 27 Desember 2015 lalu, juga membuat kantor radio komunitas para pedagang Klewer ini luluh lantak. Peralatan yang biasanya digunakan untuk siaran mulai jam 09.00 hingga jam 16.30 ini pun habis tak bersisa. "Tidak ada lagi barang yang tersisa. Mulai dari kipas angin, tape atau VCD player, peralatan siaran, meja, hingga lemari besi habis tidak bersisa," ujar Lusi kepada Tribun Jateng.

Eks penyiar radio PTPN Solo ini menambahkan karena banyak permintaan dari pedagang, beberapa komunitas radio hingga Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, radio yang mengudara sejak tahun 1991 di Klewer ini akhirnya kembali beroperasi.

Lusi menuturkan Radio Gapura Klewer kembali mengudara lagi tanggal 18 Januari 2015 atau beberapa minggu pasca Klewer terbakar. Peralatan yang digunakan hanya ala kadarnya hasil pinjaman maupun bantuan dari beberapa rekan. "Jaringan Radio Komunitas Indonesia, Combaine Resource Institution (CRI) Yogyakarta, sampai Radio Blogger juga ikut membantu menyediakan peralatan. Kami hanya beli satu set perangkat komputer serta kabel," sambungnya.

Selain itu, karena dalam masa siaran percobaan, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo juga membantu memberikan frekuensi di 107,7 FM.

Namun frekuensi ini hanya dapat menjangkau sekitar 3 kilometer dari tempat siaran. Jarak ini sudah dapat menjangkau titik-titik sementara para pedagang berjualan seperti Alun-alun Utara, Pagelaran Keraton Kasunanan, Pelataran Parkir Masjid Agung, Pusat Grosir Solo, hingga Benteng Trade Center. "Nantinya kalau pasar darurat jadi, Dinas Pengelola Pasar juga akan memberikan tempat kami di pasar darurat. Begitu juga kalau Pasar Klewer sudah jadi, maka kami akan kembali pindah ke sana," terang Lusi.
Pasca terbakarnya Pasar Klewer, radio yang digawangi lima penyiar yakni Lusi Caritas (ketua), Retno Madu (koordinator), Listia Yana (sekretaris), Isti (penyiar) dan Penny (penyiar) lebih berisikan acara untuk memotivasi supaya para pedagang Pasar Klewer bangkit.

Lusi menuturkan dirinya dan rekan-rekannya sering mumutar lagu yang membuat orang ceria. Selain itu, para penyiar juga sering melakukan improvisasi saat menyapa pendengar untuk memulihkan psikis dan membangkitkan motivasi para pedagang. "Kami gunakan bahasa yang sederhana, misalnya kami saja bisa bangkit, tentu para pedagang pasti bisa bangkit juga usai musibah ini," paparnya.

Biasanya radio ini juga sering mengirimkan salam-salam ke sesama pedagang yang isinya saling menguatkan. Hal ini lantaran para pedagang yang dahulu bertetangga di Pasar Klewer, sekarang harus berjualan terpisah di beberapa tempat.

Lusi mengatakan radio yang sering memberikan informasi jikalau ada pembeli yang kebingungan mencari toko atau ada mobil yang menghalangi akses keluar masuk barang ini saat ini juga harus mandiri membiayai radionya. "Meski ini radio komunitas, dahulu tidak jarang ada pedagang yang ingin promosi dan membayar ala kadarnya kepada kami. Ada juga yang request lagu dengan membayar sejumlah uang kepada kami," tandas Lusi. (tribunjateng/cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved