Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kuliner Java

VIDEO Kuliner Ekstrem Solo, Begini Cara Potong Ular Kobra untuk Disate

VIDEO Kuliner Ekstrem Solo, Begini Cara Bikin Sate Ular Kobra

Penulis: Daniel Ari Purnomo | Editor: iswidodo

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Mulyadi sudah berulangkali digigit ular kobra nyaris merenggut nyawanya namun dia tidak kapok menjalani profesi sebagai penjaja kuliner ekstrem, yaitu sate ular kobra. Warungnya berada di alun-alun Kidul Keraton Solo.

Pria berambut sebahu itu menekuni dunia kuliner ekstrem sejak 1986. Baginya, menghidangkan sajian hewan melata nan berbisa merupakan keunikan tersendiri. Apa keunikannya?

Ia hanya tersenyum simpul sambil menusukkan irisan daging ular kobra pada sebilah tusuk bambu.

"Ular yang kami hidangkan hanya kobra, karena ular kobra memiliki banyak manfaat bagi tubuh, satu di antaranya untuk ketahanan fisik. Kami menyediakan tiga menu yakni sate kobra, kobra goreng, dan tongseng kobra. Selain itu, bagian organ ular tidak lantas kami buang begitu saja. Untuk minuman jamu, kami meramu darah, empedu, dan sumsum kobra dengan minuman berenergi ke dalam sloki (gelas ukuran kecil--red)," papar Mul, panggilan akrab Mulyadi di warungnya, kawasan Alun-alun Selatan, Gading, Selasa (10/3/2015).

Mulyadi memotong ular kobra hanya saat ada pesanan. Ular-ular tersebut ia simpan dalam dalam karung. Tiap karung, lanjutnya, berisi 5 hingga 10 ekor ular kobra masih mendesis. Yang lebih menegangkan, ular-ular tersebut masih memiliki racun (bisa) mematikan.

Yang menarik, sebelum menyembelih ular, Mulyadi selalu bermain-main dengan kobra ganas tersebut. Ia keluarkan ular dari dalam karung, kemudian menginjak ekornya.

Sontak saja, ular yang sebelumnya tampak tenang, mendadak agresif. Kepalanya tegak ke atas mirip sendok posisi akan menyerang mangsa.

Usai puas bermain dengan korbannya, Mulyadi sigap mencengkeram bagian kepala ular dan menjepit menggunakan penjepit kertas supaya ular tak berontak.

Setelah merasa aman, Mulyadi mengakhiri riwayat ular tersebut dengan cara memotong kepala kobra itu. Meskipun kepala terpotong, tubuh kobra masih menggeliat tak beraturan. Setelah dikuliti pun tetap menggeliat. Badan ular mulai tak bergerak saat pekerja Mulyadi mematahkan beberapa bagian tulang dan mengambil sumsumnya.

Mulyadi mulai memisahkan daging dengan tulang ular pakai teknik filet. Setelah itu, ia mengiris daging ular sesuai ukuran dan menusuk menggunakan bambu untuk disate.

Usai diberi bumbu dan dibakar arang, sate ular kobra pun siap dihidangkan. Tak lupa, sebagai pelengkap rasa, Mulyadi membubuhi dengan bubuk merica halus.

"Satu porsi harganya Rp 40 ribu. Mau dimasak sate atau goreng atau masak, sama saja harganya. Kami buka mulai pukul 16.00 hingga 21.00. Kebanyakan pelanggan malah turis-turis mancanegara. Mereka datang biasanya pukul 20.00," ujarnya. (TRIBUNJATENG/DANIEL ARI PURNOMO)

Sumber: Tribun Jateng
Tags
Kuliner
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved