Karya Inovasi Jawa Tengah
Menristek dan Dikti Dipameri Penghilang Polutan Buatan Undip
Menristek dan Dikti Dipameri Penghilang Polutan Buatan Undip, saat kunjungi kampus tersebut di Semarang.
Penulis: bakti buwono budiasto | Editor: iswidodo
Laporan Tribun Jateng, Bakti Buwono
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menteri Riset dan Dikti M Nasir meresmikan PT Dipo Technology di SPBU Undip Tembalang, Sabtu (14/3/2015). PT Dipo Technology adalah sebuah perusahaan yang akan mewadahi temuan-temuan dari akademisi yang bersifat inovasi dan ekonomis.
Dalam peresmian itu, ia diajak pendiri perusahaan tersebut yaitu Muhammad Nur yang juga dekan Fakultas Sains dan Matematika. Nasir dipameri produk pembersih polutan, Zeeta Green yang dikembangkan akademisi Undip. Sebuah alat penghilang polutan yang sudah dipasarkan ke dunia usaha.
"Saya kira Depo Technology termasuk hirilisasi hasil riset dimana harapannya suatu riset akan dimanfaatkan masyarakat. Saya sangat mendukung," katanya di sela-sela kunjungannya di Universitas Diponegoro.
Ia berujar, untuk hilirisasi hasil riset pihaknya sudah melakukan beberapa mediasi dengan beberapa pengusaha untuk innovation produk. Bahkan, pihaknya sudah temui Dirjen Urusan Inovasi.
Untuk memudahkan dunia riset, pihaknya sudah meminta Kemenkumham untuk menghapuskan biaya pengurusan hak paten. Per 1 Februari biaya pengurusan hak paten sudah digratiskan. "Lalu biaya pemeliharaan, Sepanjang hasil riset belum memberikan hasil, maka tidak bayar," tuturnya.
Nasir menargetkan hingga 2018 Indonesia punya 3.000 hasil riset. Kemudian, 15 persen di antaranya merupakan produk inovatif yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Contohnya Iran, bisa menghilirkan 1.000 industri hasil riset dalam waktu 10 tahun.
Lalu, ia juga menganggarkan 30 persen dari kementriannya untuk riset. Dalam waktu dekat ini, ia juga minta pengusaha untuk memberikan data tentang biaya riset yang dikeluarkan. (*)