Komunitas
CLC Purbalingga Kampanyekan Antipolitik Uang lewat Film
Gerakan #PILKADABERSIHatauGOLPUT menjelang Pilkada serentak di Kabupaten Purbalingga, terus berlanjut.
Penulis: abdul arif | Editor: rustam aji
Laporan Wartawan Tribun Jateng Abdul Arif
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Gerakan #PILKADABERSIHatauGOLPUT menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Kabupaten Purbalingga pada 9 Desember 2015 mendatang, terus berlanjut. Kali ini datang dari Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga yang membuat program produksi Iklan Layanan Masyarakat (ILM) tentang "Antipolitik Uang".
Produksi dilakukan disela-sela pergelaran akbar Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 yang juga salah satu program CLC, selama sehari pada Minggu, 17 Mei 2015 bertempat di wilayah Kelurahan Wirasana Purbalingga.
"Produksi ILM tentang antimoney politics ini merupakan salah satu program kami dalam gerakan #PILKADABERSIHatauGOLPUT. Rencananya akan diputar di gelaran layar tanjleb FFP di wilayah Purbalingga dan di pemutaran hall FFP 2015," jelas Direktur CLC Bowo Leksono kepada Tribun Jateng melalui surat elektronik, Senin (18/5/2015).
Iklan layanan berdurasi satu menit tersebut dibagi menjadi tiga segmen. Segmen pertama, politik uang yang dilakukan oleh salah satu tim sukses salah satu calon bupati dan wakil bupati yang terjadi di sebuah warung makan, segmen kedua terjadi di sawah terhadap para petani, sementara segmen ketiga terjadi di rumah warga.
Pada setiap kejadian yaitu pemberian uang dari tim sukses kepada warga, selalu ada warga lain yang menangkap kecurangan itu dengan menggunakan kamera genggam. Lalu, hasil rekaman itu diunggah pada media sosial untuk diketahui masyarakat sebanyak-banyaknya.
Menurut Bowo, iklan layanan ini bertujuan mengajak warga khususnya anak muda untuk peka pada kecurangan-kercurangan yang sangat mungkin terjadi saat pelaksanaan Pilkada di Purbalingga. "Caranya dengan merekam kejadian kecurangan memakai fasilitas video yang terdapat pada telepon genggam lalu diunggah ke media sosial," jelasnya.
Produksi iklan dengan biaya hasil patungan ini menggandeng pemain dari orang-orang yang selama ini dekat dengan CLC. Mereka tanpa dibayar rela dan siap berperan sebagai apa saja di iklan demi warga yang cerdas saat Pilkada.
Muhammad Irman, salah satu pemain yang berperan sebagai tokoh Tarjo mengatakan, meskipun tidak mempunyai pengalaman akting di depan kamera namun ia langsung menyanggupi saat ditawari peran. "Saya langsung mengiyakan karena pesan iklan ini baik dan menarik. Saya berusaha bermain sebaik mungkin," tuturnya.
Selain diputar di sisa pergelaran FFP 2015, ILM ini akan diusahakan diputar di even roadshow Anti-Corruption Film Festival (ACFFest) yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2015 yang akan digelar di Purbalingga pada 13 Juni 2015 mendatang dan akan diunggah di media sosial.(*)