Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kuliner Ekstrem

Sate Ular Kobra di Solo Ini Patut Dicoba

Umumnya orang suka sate ayam, kambing atau sapi. Tapi, Mulyadi, memenuhi selera penikmat kuliner ekstrem, khususnya menu ular kobra.

Penulis: Daniel Ari Purnomo | Editor: rika irawati

Laporan Reporter Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo

TRIBUNJATENG.COM - Umumnya, orang suka sate ayam, sate kambing, sate sapi atau sate kerbau. Tapi, Mulyadi, warga Solo, memenuhi selera penikmat kuliner ekstrem, khususnya menu ular kobra.

Di tempat dia berjualan, di sebuah warung di samping pintu gerbang Alun-alun Selatan Keraton Surakarta (Alkid Solo), dia menyajikan berbagai jenis masakan king kobra. Mulai dari sate, tongseng, juga daging kobra goreng.

"Ular yang kami hidangkan hanya kobra karena memiliki banyak manfaat bagi tubuh, satu di antaranya untuk ketahanan fisik. Kami menyediakan tiga menu, yakni sate kobra, kobra goreng, dan tongseng kobra. Organ dalam ular tidak lantas kami buang, diolah juga untuk minuman jamu. Kami meramu dari darah, empedu, dan sumsum kobra sebagai minuman berenergi ke dalam sloki (gelas ukuran kecil)," papar Mulyadi.

Pria berambut sebahu itu menekuni dunia kuliner ekstrem sejak 1986. Baginya, menghidangkan sajian hewan melata nan berbisa merupakan keunikan tersendiri.

Mulyadi memotong ular kobra hanya saat ada pesanan. Ular-ular tersebut ia simpan dalam karung. Tiap karung, berisi 5 hingga 10 ekor ular kobra yang masih mendesis. Yang lebih menegangkan, ular-ular tersebut masih memiliki racun (bisa) mematikan.

Jika bernyali, Anda bisa menyaksikan langsung proses pengolahan ular kobra dari melumpuhkan, menguliti, memotong-motong dan menusuk ke tusuk sate, memberi bumbu, hingga membakar dan dihidangkan.

Warungnya sudah menjadi langganan wisatawan yang berkunjung ke Solo. Mulyadi buka mulai pukul 16.00-21.00. "Satu porsi harganya Rp 40 ribu. Mau dimasak sate atau goreng atau masak, harganya sama saja harganya. Kebanyakan pelanggan malah turis-turis mancanegara. Mereka datang biasanya pukul 20.00," katanya.

Anda yang tertarik menjajal kuliner ekstrem ini dan kebetulan tengah menjelajahi Keraton Solo atau Pasar Klewer, bisa langsung berjalan kaki ke arah Alun-alun Kidul atau naik becak dengan biaya sekitar Rp 5.000.

Anda yang dari luar kota, bisa naik Batik Solo Trans (BST) koridor 3 dengan tarif Rp 4.000. Anda yang dari timur, bisa turun di depan Keraton Solo, dilanjut perjalanan menggunakan becak dengan biaya sekitar Rp 5.000. Sementara dari arah barat bisa turun di Gading, berganti becak dengan biaya sekitar Rp 5.000. Jika dari Terminal Tirtonadi Solo dan Stasiun Balapan, pilih angkutan kota (Angkot) Rute 06 (Kadipiro-Pasar Klewer) dilanjutkan naik becak. (*)


Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved