Travel Guide
Mahalnya Sebuah Keindahan
KEINDAHAN Raja Ampat tidak mudah dinikmati dan masih menjadi wisata mahal bagi masyarakat Indonesia.
Penulis: Vito | Editor: rustam aji
KEINDAHAN Raja Ampat tidak mudah dinikmati dan masih menjadi wisata mahal bagi masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, lokasinya di Indonesia Timur yang tidak didukung infrastruktur dan fasilitas memadai membuat biaya wisata di kepulauan itu melambung.
Semua pulau-pulau di wilayah itu hanya bisa diakses lewat perjalanan laut menggunakan kapal/boat, dengan waktu tempuh antar-objek sekitar 20-45 menit. Biaya sewa penggunaan boat itu sudah menjadi satu faktor mahalnya wisata di sana.
Dari Semarang, untuk menuju raja Ampat harus ditempuh dengan tiga kali penerbangan dan satu perjalanan laut. Saya bersama rombongan Fam Trip Garuda Indonesia menempuh perjalanan dengan tiga kali pesawat meliputi rute Semarang-Jakarta, Jakarta-Makasar, dan Makasar Sorong, kemudian berlanjut dengan perjalanan laut menggunakan boat dari Sorong ke Raja Ampat.
Dalam ekspedisi itu, sejumlah perwakilan travel agent yang ikut dalam rombongan bersama saya membentuk konsorsium paket wisata ke Raja Ampat, dengan tarif minimal yang ditetapkan Rp 11,5 juta/orang. Angka itu relatif tinggi, atau terbilang mahal jika dibandingkan dengan perjalanan wisata lain, termasuk ke luar negeri, seperti Singapura, Thailand, atau Malaysia sebesar Rp 3 juta-Rp 5 juta per orang.
"Besaran biaya paket minimal yang dipatok itu untuk perjalanan selama tiga hari dua malam, sudah termasuk akomodasi (biaya perjalanan dan wisata), penginapan, dan makan," tutur Joko Suratno, owner Attaya Tour and Travel dari Semarang.
Henderson Chandra, pemandu wisata Fam Trip Garuda Indonesia, menuturkan, pihaknya juga menawarkan paket perjalanan di Raja Ampat dari Sorong. Harga paket minimal yang ditawarkan untuk tiga hari dua malam di kepulauan itu sebesar Rp 5 Juta per orang, sedangkan untuk empat hari tiga malam sebesar Rp 7,5 juta/orang.
Paket yang ditawarkan itu untuk rombongan, dengan jumlah minimal enam orang, sedangkan untuk perorangan lebih besar, mencapai Rp 10 juta/orang. Tarif itu juga sudah termasuk akomodasi (biaya perjalanan dan wisata), penginapan, dan makan.
"Liburan ke sini (Raja Ampat-Red) memang mahal karena banyak faktor, seperti mahalnya sewa boat, dan BBM untuk boat yaitu Solar dengan harga di Indonesia Timur yang lebih tinggi," jelasnya.
Henderson mengungkapkan, semua bulan relatif aman untuk berlibur di Raja Ampat, kecuali Juli dan Agustus. Hal itu karena pada bulan tersebut merupakan musim angin selatan, dengan ombak tinggi yang biasanya membuat tamu mabuk dan tidak nyaman selama perjalanan wisata. (Arief Novianto)