Kuliner Java
Masakan Nusantara Lebih Komplek Dibanding Masakan Western
Mahasiswi jurusan Administrasi Bisnis Undip ini mengaku dibanding masakan western yang biasa digelutinya, masakan dari Nusantara lebih kompleks
Penulis: galih priatmojo | Editor: Catur waskito Edy
SEMARANG, TRIBUNJATENG.COM -- Sebuah riwayat mengatakan, di bulan Ramadan hanya dengan tidur saja bisa mendapatkan pahala, apalagi jika beraktivitas. Inilah seperti yang dilakukan oleh Nafsita Sari Windi (20).
Remaja kelahiran 24 Agustus ini selama bulan Ramadan justru mengisi hari-harinya dengan melakukan kegiatan positif, salah satunya menyalurkan hobinya memasak.
Ia pun rutin mengikuti kursus memasak seperti yang baru saja diikutinya yang berlangsung di lantai dua gedung pusat oleh-oleh dan buah tangan Istana Brilliant yang terletak di komplek Simpanglima, Kota Semarang.
Bersama sekitar enam peserta lainnya, Naf, sapaannya, mengikuti kursus memasak bertajuk Hands on Community Baking and Cooking Courses. Hari itu ia kursus memasak masakan dari wilayah Sumatra, yakni Ayam Bumbu Rempah.
Mahasiswi jurusan Administrasi Bisnis Undip ini mengaku dibanding masakan western yang biasa digelutinya, masakan dari Nusantara lebih kompleks dan banyak yang harus dipersiapkan terutama dari bumbunya.
"Masakan Indonesia atau Nusantara itu kaya rempah dan macam-macam, masaknya pun nggak se simple masakan western," ujarnya, Sabtu (27/6).
Meski begitu, ia mengaku sangat senang bisa ikut memasak masakan Nusantara. Selain jadi tantangan tersendiri, hasilnya pun tak kalah nikmat dengan masakan luar.
"Karenan rempahnya kuat, cita rasanya jadi kaya, nggak kalah nikmat kok. Seneng aja, ini bisa jadi variasi saya nanti kalau masak di rumah," tuturnya.
Ia mengaku memang suka dan hobi memasak, dan sering mengikuti kursus biasanya dalam sebulan bisa dua hingga tiga kali. Di bulan Ramadan ini pun ia menyebut tetap akan rutin mengikuti kursus memasak, meski berpuasa itu tetap tidak akan jadi gangguan.
"Nggak apa-apa sih, ini sudah hobi, jadi nggak terlalu risau sama puasanya," terangnya.
Sementara itu, chef pendamping kegiatan bertajuk bertajuk Hands on Community Baking and Cooking Courses, Chef Audina Rahma, mengungkapkan kegiatan kursus memasak ini selama Ramadan berlangsung setiap hari dengan menu yang berganti-ganti.
"Kami gelar setiap hari mulai dari pagi pukul 09.00- selesai. Menunya pasti berbeda," ujarnya.
Untuk menu kali ini yang dibuat yakni menu ayam bumbu khas Sumatra Barat. Dipilihnya menu ini terutama ini merupakan masakan Nusantara yang sangat kaya dengan rempah- rempah, pas untuk hidangan berbuka bersama keluarga.
"Ayam bumbu ini beda dengan yang di Jawa, rempah rempahnya banyak agak pedas, cita rasanya kaya," tandasnya. (*)