Lebaran 2015
Belajar Toleransi Sambil Buka Puasa Bareng Santri
Sebanyak 40 mahasiswa Katolik, Kristen, Buddha, serta Hindu mengikuti aktivitas Ramadan di sebuah pesantren di Kota Malang, Jawa Timur.
Sebanyak 40 mahasiswa Katolik, Kristen, Buddha, serta Hindu mengikuti aktivitas Ramadan di sebuah pesantren di Kota Malang, Jawa Timur. Mereka tinggal bersama keluarga Muslim dengan harapan dapat memperkuat toleransi. Selama dua hari, para mahasiswa itu menginap dan mengikuti aktivitas para santri. Mereka mengaji, sahur, dan buka puasa.
PADA sebuah siang, sembilan mahasiswa non-Muslim duduk bersila di dalam masjid Pesantren Sabilurrosyad, Malang. Mereka meriung, berbaur dengan para santri, menyimak dan mendengarkan pengajian.
Mahasiswa Universitas Machung Malang, Yofranny Winardi, yang beragama Katolik, mengaku tertarik mengikuti acara tersebut guna lebih mengenal agama Islam.
“Sore ikut mengaji mulai pukul 16.00 sampai buka puasa. Makan bareng di baki. Satu baki untuk bareng-bareng," kata Yofranny Winardi kepada kontributor BBC Indonesia di Malang, Eko Widianto, belum lama ini.
Walaupun tidak mengerti isi Alquran, mereka mengaku bisa merasakan langsung kehidupan para santri. Tidur beralas karpet, satu ruangan diisi delapan orang, serta makan bersama dalam satu wadah pun mereka lakoni.
Selama ini, Yofranny kerap bertanya, kenapa ada sebagian kecil umat Islam yang bersikap ekstrem dan berbuat kekerasan. "Setelah ada penjelasan dari Pak Ustaz, saya jadi ngerti,” aku Yofranny, yang mengaku belajar mengenakan sarung selama acara itu.
David Darissalam, seorang santri yang mendampingi para mahasiswa non-Muslim, mengatakan, kegiatan selama dua hari itu bukanlah dialog yang kali pertama. Dari beberapa kali pertemuan, ia meyakini, peserta akan semakin memahami pentingnya saling menghormati.
"Toh, ternyata, pada akhirnya semua memang punya keyakinan masing-masing. Tapi semua harus saling menghormati,” ujar David.
Dialog lintas iman ini awalnya merupakan program pengembangan karakter Universitas Ma Chung, Malang, bernama Orientation Based On Reflection. Rutin diselenggarakan setahun dua kali dan pada tahun kedua acara ini melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, bekerja sama dengan kelompok Gusdurian Malang. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/ikut-mengaji_20150717_071956.jpg)