Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Lebaran 2015

Umat Muslim di Malang Salat Id di Halaman Gereja

Toleransi umat beragama ditunjukkan warga Malang. Pengurus Gereja Katolik Paroki Hati Kudus menyediakan halaman gereja untuk salat Id.

Editor: rika irawati
BBC Indonesia
Jamaah salat di halaman Gereja Katolik Paroki Hati Kudus, Kota Malang. 

Umat Muslim di Malang salat Ied di halaman gereja

TRIBUNJATENG.COM - Banyak jamaah menggelar koran dan sajadah di halaman Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus, Malang, saat tak mendapat tempat untuk salat Idulfitri di halaman Masjid Agung Jami, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (17/7/2015).

Merekapun menunaikan salat secara khusuk bahkan tak beranjak dari tempat sampai khotbah berakhir. Halaman gereja yang terletak sekitar 100 meter dan berhadapan dengan masjid ini dipenuhi jamaah perempuan. Sedangkan jamaah laki-laki berada di depan gerbang gereja atau di sepanjang Jalan Basuki Rahmat Kota Malang.

Pengurus Gereja Paroki Hati Kudus Yesus, Yohanes Kristiawan, mengaku, menyiapkan halaman gereja untuk ibadah salat Id sejak pukul 05.00 WIB. Pintu gerbang gereja dibuka lebar untuk umat muslim.

Begitu pintu gerbang halaman gereja dibuka, ribuan jamaah berduyun-duyun masuk. Mereka menggelar kertas koran dan sajadah untuk alas salat.

"Jamaah tak hanya warga Malang, ada yang berasal dari daerah lain sekitar Malang," kata Ketua Takmir, Kiai Haji Zainudin Abdul Muchid saat memberi sambutan sebelum salat.

Zainuddin menjelaskan bahwa komunikasi dan sikap toleransi terjalin antar pemuka agama. Jika pimpinan harmonis, menurutnya, jemaah juga mengikuti. Salah satu bentuk kerukunan ialah saat gereja ulang tahun, takmir masjid mengirim ucapan ulang tahun.

Dalam kesempatan lain, pengurus gereja turut berpartisipasi dalam kebersihan seusai salat Ied. "Saya bersama tiga teman dan seorang pasukan kuning membersihkan kertas koran," kata pengurus gereja, Yohanes Kristiawan.

Bahkan, saat Idul Fitri tahun lalu, pihak gereja menunda kebaktian untuk memberikan kesempatan umat muslim beribadah. Saat itu, Lebaran jatuh tepat pada hari Minggu.

Sementara itu, jamaah salat Ied mengaku bersyukur diijinkan menjalankan salat di halaman gereja.

Wahyuni, warga Turen rela menempuh perjalanan sejauh 25 Kilometer untuk salat Idul Fitri. Mendekati waktu salat, ia masuk pelataran gereja salat bersama. "Kerukunan antar umat harus dijaga. Dalam situasi apapun," ujarnya.

Sikap toleransi itu diakui Wali Kota Malang Mochamad Anton terjalin baik. Jalinan kebersamaan berlangsung lama, saat bulan puasa lalu umat muslim mengajak umat lain buka bersama. "Tadi malam umat Kristen, Katolik, Hindu dan Budha ikut takbir keliling," katanya. (BBC Indonesia)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved