Jalan Pantura Pati Diblokir
Saat Pemblokiran Jalur Pantura, Topo Kehilangan 9 Ban Bekas
Saat Pemblokiran Jalur Pantura, Topo Kehilangan 9 Ban Bekas yang masih bernilai ekonomis.
Penulis: yayan isro roziki | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Topo, tampak duduk santai menonton televisi, di bengkel tambal ban, di pinggir jalan raya Kudus - Pati, Jumat (24/7). Dalam aksi demonstrasi ribuan warga yang menolak pabrik semen kemarin, bengkel tambal ban yang dijaganya tak luput dari penjarahan.
"Begitu melihat banyak orang datang, saya langsung bergegas menutup pintu, tapi tak sempat memasukkan ban-ban yang ada di luar," cerita Topo, saat ditemui di bengkel tambal ban, yang dijaganya, Jumat (24/7).
Disampaikan, ia hanya bisa pasrah saat ban-ban yang ada di luar itu kemudian diambil begitu saja oleh para demonstran. "Total ada sembilan ban yang diambil dan kemudian dibakar, itu masih punya nilai ekonomi lumayan, ratusan ribu," katanya.
Beruntung, ucapnya, ban yang dijarah hanya yang ada di luar. Massa tak sampai merangsek masuk membuka paksa pintu yang telah ditutup, dan kemudian mengambil ban yang ada di dalam.
"Saya pasrah, syukur yang diambil hanya yang di luar, tak ada upaya untuk membuka paksa pintu," tuturnya.
Menurutnya, hingga massa membubarkan diri, tak ada pihak yang datang dan mengganti kerugian yang dideritanya. "Baru tadi, ada orang yang katanya dari semen ngasih bantuan," kata dia.
Terpisah, staf khusus Wakil Presiden Direktur PT Indocement Franky Welirang, Maesah Anggni, mengatakan pihaknya memberikan bantuan kepada para korban, yang menderita kerugian materi saat berlangsungnya aksi demonstrasi kemarin. (*)
