Muktamar NU
Saat Detik-detik Menentukan Gus Mus Malah Menghilang
Ruang Swagata Pemkab Jombang, Rabu (5/8/2015) sore, langsung sibuk
Hingga Selasa tengah malam, upaya menemui Gus Mus tetap gagal. Namun Rabu (5/8/2015) pagi, informasinya terjadi pertemuan antara Gus Mus dengan KH Hasyim Muzadi. Dua calon Rais Aam ini bertemu di suatu tempat yang dirahasiakan.
"Tapi pertemuan kedua beliaunya masih di wilayah Jombang," tegas sumber Surya seraya menunjukkan foto pertemuan Gus Mus dengan Kiai Hasyim.
Di foto itu, keduanya memakai baju putih dan terlihat berbicara gayeng. Tapi dia mengaku tidak mengetahui pasti apa yang dibicarakan. "Dugaan saya tentang NU ke depan dan Rais Aam," imbuhnya.
Pertemuan Gus Mus dengan Kiai Hasyim terasa istimewa. Disaat pihak luar terkesan mempertentangkannya berharap-hadapan, karena sama-sama calon Rais Aam, keduanya malah ketemu.
"Itulah NU, semua pasti ada jalan dan solusinya," imbuh sumber ini.
Hal senada dikatakan Ahli NU asal Belanda Martin van Bruinessen yang mengatakan NU selalu bisa mencari jalan keluar atas semua permasalahan yang dihadapi, termasuk dalam menyikapi dinamika yang terjadi selama penyelenggaran Muktamar ke-33 di Jombang.
"Biasanya selalu jalan keluar yang bisa diterima oleh semua pihak. Inilah salah satu yang khas dari NU," ujar Martin, kepada Surya, di arena sidang pleno.
Hal senada disampaikan Syuriah PBNU KH Ishomudin yang mengaku habis dipanggil Gus Mus untuk menyampaikan hal prinsip tentang gelaran Muktamar NU yang tidak dipahami oleh orang di luar NU.
"Muktamar yang awalnya mirip gegeran (berkelahi) pada akhirnya akan terjadi ger-geran (tertawaan)," tegasnya menirukan apa yang disampaikan Gus Mus kepadanya. (surya/*)