Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Muktamar Muhammadiyah

Haedar Nashir Raih Suara Terbanyak

Saya mendorong rekomendasi atau fatwa bahwa koruptor tidak usah disalatkan karena korupsi itu tindakan syirik, dan syirik tidak pernah diampuni Allah,

tribunnews.com
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin 

MAKASSAR, TRIBUNJATENG.COM - Proses penghitungan pemilihan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah selesai. Haedar Nashir memimpin perolehan suara dan menjadi calon kuat ketum PP Muhammadiyah.

Hasil penghitungan suara pemilihan PP Muhammadiyah selesai sekitar pukul 22.50 WITA, Rabu (5/8). Setelah penghitungan resmi dinyatakan selesai, panitia pemilihan menggelar jumpa pers di Menara Iqra' Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Sulsel.

Ditanya soal calon kuat ketum PP Muhammadiyah, Ketua Panitia Pemilihan Dahlan Rais menyatakan peraih suara terbanyak memang merupakan calon terkuat. Peraih suara terbanyak akan ditanya pertama kali soal kesediaannya menjadi ketum PP Muhammadiyah.

"Benar, peraih suara terbanyak yang paling berpeluang. Namun kalau menyatakan tidak bersedia, mungkin menyatakan amanat ini terlalu berat, ya bisa calon lain," ujar Dahlan.

Dahlan menuturkan sidang 13 PP Muhammadiyah terpilih akan digelar besok dan dipimpin langsung oleh dirinya. 13 PP Muhammadiyah terpilih diberi waktu satu jam untuk bersidang memutuskan ketum dan sekum. "Tapi biasanya tak sampai satu jam sudah selesai," ujar Dahlan.

Menyangkut pemilihan calon ketua umum PP Muhammadiyah, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin memastikan proses pemilihan 13 calon ketua umum PP Muhammadiyah telah selesai. Tidak ada hambatan yang dialami panitia maupun pemilih selama proses pemilihan berlangsung.

"Pemilihan telah berjalan rapi dan modern karena tatib sudah selesai sejak setahun yang lalu," kata Din di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Koruptor tanpa salat jenazah

Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar mendesak Muktamar ke-47 Muhammadiyah mengeluarkan rekomendasi kepada pelaku koruptor di Indonesia. Demi menimbulkan efek jera, Dahnil berharap Muktamar mengeluarkan rekomendasi agar jenazah koruptor tidak disalatkan. Sebab, korupsi merupakan kejahatan yang sulit diampuni.

"Saya mendorong rekomendasi atau fatwa bahwa koruptor tidak usah disalatkan karena korupsi itu tindakan syirik, dan syirik tidak pernah diampuni Allah," kata Dahnil di Universitas Muhammadiyah Makassar, Rabu (5/8).

Menurutnya, korupsi ibarat kejahatan genosida atau pembunuhan massal. Bedanya, korban genosida meninggal secara cepat. Sementara korban kasus korupsi meninggal secara per lahan-lahan.

Ia menambahkan, hukuman terhadap koruptor bisa dibatalkan bila pelaku bertaubat. Bila taubat dilakukan, maka jenazahnya pun bisa disalatkan. "Ya kalau dia sudah bertaubat dan meminta maaf kepada publik, bolehlah jenazahnya disalatkan, " ungkapnya.

Dahnil mengakui, kadar taubat seseorang sulit diukur. Untuk itu, taubat pelaku koruptor bisa dilakukan dengan mengajukan permohonan maaf yang tulus kepada masyarakat.

(tribunnews/kps)

Hasil Perhitungan Suara

1. Haedar Nashir 1.947 suara

2. Yunahar Ilyas 1.928

3. Dahlan Rais 1.827

4. Busyro Muqoddas 1.811

5. Abdul Mu'ti 1.802

6. Anwar Abbas 1.436

7. Muhadjir Effendy 1.279

8. Syafiq A Mughni 1.198

9. Dadang Kahmad 1.146

10. Suyatno 1.096

11. Agung Danarto 1.051

12. M Goodwill Zubir 1.049

13. Hajriyanto Y Thohari 968

(tor/fdn)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved