Ibadah Haji
Aneka Kisah Jamaah Haji, Terkunci di Kamar Hingga Bingung Pakai Toilet
Ada yang tersesat, kehilangan uang dan barang, kesulitan menggunakan fasilitas lift maupun eskalator, penggunaan kloset, hingga terkunci di kamar.
SEMARANG, TRIBUNJATENG.COM - Pemerintah diminta meningkatkan fasilitas bagi calon haji. Sebab, bagi sebagian jamaah, sarana dan prasarana di lapangan masih menyisakan masalah. Terlebih, mayoritas yang berangkat ke tanah suci berasal dari pedesaan dan telah berusia senja.
Anggota Tim Pemandu Haji Daerah Provinsi Jawa Tengah, Nur Shoib, mengungkapkan, dari hasil pemantauan selama melaksanakan tugas sebagai pemandu, para jamaah mengalami permasalahan cukup bervariasi.
Ada yang tersesat, kehilangan uang dan barang, kesulitan menggunakan fasilitas lift maupun eskalator, penggunaan kloset, hingga terkunci di kamar.
"Harus ada solusi konkret dari pemerintah. Dengan begitu, kejadian serupa tak terus terulang," papar Nur kepada Tribun Jateng, Sabtu (5/9).
Ia memberi saran, pertama, pemerintah harus membuat perubahan orientasi manasik haji. Tak hanya aspek ritual, calon haji juga sebaiknya mendapatkan pemahaman tentang adaptasi hidup.
Kedua, lanjut Nur, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji harus memberikan materi simulasi dan praktik hidup di tanah suci. Tujuannya, sudah barang tentu, agar jamaah bisa lebih banyak memiliki pengalaman dan mengenal medan.
"Terakhir, fasilitas haji berupa anggaran. Minimnya anggaran telah berdampak kepada ketidakefektifan pelaksanaan manasik haji. Padahal, silabus dan materi yang harus disampaikan kepada jamaah begitu banyak," tuturnya.
Gelombang dua berangkat
Jumat (4/9) pagi lalu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo telah memberangkatkan rombongan calon haji gelombang dua asal Kabupaten Kebumen ke tanah suci. Mereka terbang melalui Bandar Udara (Bandara) Adisumarmo.
Jamaah asal Kebumen tersebut ada 359 orang, tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 37. Mereka langsung menuju Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi.
Menurut Kepala Subbagian Humas PPIH Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi, jamaah Kloter 37 asal Kebumen masuk gelombang dua hingga Kloter 74. Sementara gelombang satu mulai Kloter 1 hingga Kloter 36, sudah berangkat dan berakhir Kamis (3/9) malam.
Gentur mengatakan, rombongan Kloter 37 diterbangkan ke Jeddah, kemudian melalui jalur darat menuju Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji wajib.
Setelahnya, mereka menuju Medinah untuk melakukan salat 40 waktu atau Arbain di Masjid Nabawi. Usai berziarah di tempat-tempat bersejarah, mereka ke Jeddah untuk persiapan pulang ke Tanah Air. (nal/ant/igy)