Mapolda Jateng Terbakar
Dir Intelkam Pastikan 500 Senjata Polisi Aman
Untuk Wisma Perdamaian, Liliek mengatakan pihaknya masih melakukan pemetaaan apakah mencukupi sebagai tempat berkantornya satker yang terbakar.
SEMARANG, TRIBUNJATENG.COM - Pelayanan di gedung B Polda Jateng terhenti pascakebakaran yang menghanguskan gedung di areal Mapolda Jateng itu, Rabu (30/9).
Lima satuan kerja yakni Biro Rena, Biro SDM, Itwasda, Bidang Keuangan dan Direktorat Intelkam akan menempati kantor sementara di beberapa tempat.
Direktorat Intelkam sementara waktu akan dipindahkan ke gedung sabhara yang terletak di Polsek Gajahmungkur.
Direktur Intelkam Polda Jateng, Kombes Pol Mamat Surahmat menuturkan, seluruh kegiatan terkait pelayanan Intelkam akan dipindahkan ke Polsek Gajahmungkur di samping Akademi Kepolisian.
Mamat juga akan berkantor sementara waktu di gedung Sabhara yang berada di Jalan Sultan Agung itu.
"Pelayanan seperti SKCK, perizinan serta terkait senjata nanti pindah ke gedung Sabhara di Polsek Gajahmungkur dulu sementara waktu," kata Mamat, Kamis (1/10).
Mamat menuturkan, pihaknya masih melakukan inventarisir kerugian dan membutuhkan waktu untuk membuka kembali pelayanan. Dia menegaskan, pelayanan akan kembali dibuka pada Senin (5/10).
Menurut Mamat akibat kebakaran itu seluruh berkas data intelijen hangus terbakar. Meski berkas semua tidak tersisa dilalap api, Mamat menegaskan seluruh data sudah diback-up softcopy dan juga telah diarsipkan di Mabes Polri.
"Kalau hardcopy (data berbentuk berkas) terbakar semua, tapi semua data itu sudah dibuatkan softcopy di hardisk. Aman. Senjata juga aman, sekitar 500 pucuk," katanya.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Liliek Darmanto menuturkan, gedung milik Polda Jateng ditambah beberapa bantuan gedung sementara dari Pemprov Jateng akan digunakan sebagai kantor sementara lima satker.
Untuk Wisma Perdamaian, Liliek mengatakan pihaknya masih melakukan pemetaaan apakah mencukupi sebagai tempat berkantornya satker yang terbakar.
"Nanti kan disekat dulu, anggota Intel dan staf pasti butuh ruangan. Tapi khusus pelayanan seperti perizinan, SKCK, dan senjata api di Gedung Sabhara di Polsek Gajahmungkur," kata Liliek.
Kapolres Semarang perketat instalasi
Berkaca pada musibah kebakaran di Mapolda Jawa Tengah kemarin, Kapolres Semarang AKBP Latif Usman semakin memperketat kondisi jaringan atau instalasi listrik di tiap gedung yang menjadi aset Polri. Tidak hanya di Kompleks Mapolres Semarang, tetapi juga di 16 kantor kepolisian sektor (polsek) sebagai wilayah hukumnya.
"Bagi kami tidak ada kata santai dan abaikan hal kecil. Kami juga tidak mau musibah di Mapolda Jateng kemarin terjadi pula di sini. Tadi kami gandeng PLN untuk mengecek dan merevitalisasi jaringan listrik di seluruh kantor termasuk aset kami," kata Kapolres AKBP Latif Usman kepada Tribun Jateng, Kamis (1/10).
Berdasarkan hasil pengecekan sementara, lanjutnya, kondisi instalasi listrik mayoritas terpantau baik dan aman. Meskipun demikian, minimal sebulan sekali, pihaknya bersama PLN akan berkeliling untuk mengeceknya. Selain itu, juga pengecekan internal terhadap seluruh piranti pengamanan bahaya api yang tersedia di tiap gedung.
Menurutnya, ancaman kebakaran bisa menimpa siapa saja. Tidak hanya di perkantoran, tetapi juga di tempat tinggal mereka. Karena itu, mereka diinstruksikan untuk semakin memperketat segala hal yang berhubungan dengan keapian.
Bahkan, sebagai petugas keamanan, seluruh anggota wajib tanggap cepat di saat melihat ada potensi-potensi tersebut.
Kapolsek Ambarawa AKP Mulyani menyampaikan telah menjalankan instruksi pimpinan. Bahkan, pihaknya mengklaim telah dilaksanakan kewajiban itu jauh-jauh hari.
"Tadi kami juga bersama-sama mengecek di dua bangunan. Ada kabel atau piranti listrik yang usang segera kami ganti. Tetapi mayoritas kondisinya masih baik karena secara rutin sebenarnya selalu kami cek. Paling lama tiap tiga bulan," ujarnya. (dse/Lyz)