Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ada Air Terjun Eksotik di Mangkang Semarang

"Semoga Dinas Pariwisata terketuk hati untuk menjadikan Curug Wadas Malang sebagai aset kota Semarang sehingga bisa go public," harap Sukisman.

Penulis: dini | Editor: rustam aji
tribun jateng/dini suciatiningrum
Seorang anak melompat di atas Curug Wadas Malang 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dini suciatiningrum

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kota Semarang tampaknya memiliki surga tersembunyi.

Adalah Curug Wadas Malang. Bagi sebagian warga Jawa Tengah umumnya, dan khususnya Kota Semarang, barangkali belum begitu akrab dengan curug satu ini.

Curug Wadas Malang yang berada di Dusun Plumbon, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Mangkang, Kota Semarang, tak kalah eksotik dengan Curug Sewu yang berada di Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jateng.

Berbeda dengan curug-curug lain yang berada di dataran tinggi, Curug Wadas Malang ini berada di dataran rendah. Curug Wadas Malang terletak di tengah area Hutan Plumbon, sehingga untuk menemukan curug, pengunjung harus menempuh perjalanan sejauh 3 kilometer dari jalan raya Mangkang.

curug wadas malang
Sejumlah anak asik bermain di Curug Wadas Malang, Desa Plumbon, Wonosari, Mangkang. (tribun jateng/dini suciatiningrum)

Dari Pantura tidak ada petunjuk jalan ke Curug Wadas Malang. Namun demikian, pengunjung bisa masuk melalui gang jalan di sebelah Pasar Mangkang jalan lurus ke Barat sekitar 300 meter lalu belok ke kanan gang dan memasuki daerah pemukiman penduduk. Sampai pertigaan, ambil kiri lalu lurus sekitar 200 meter dan belok kiri ikuti jalan beraspal sampai menemukan hutan jati belantara dengan jalan tanah liat.

Untuk saat ini akses menuju ke curug wadas malang hanya dapat dilalui sepeda motor atau sepeda. Di tengah- tengah hutan belantara, terdapat kuburan dan makam massal bukti keganasan G30S/PKI. Selain situs kuburan dan makam massal, area hutan ini sering dijadikan sebagai lintasan motocross.

Akses jalan ke Curug Wadas Malang terbilang ekstrim karena harus melewati beberapa jalan yang cukup terjal juga berliku.

Pengunjung yang baru menginjak kawasan ini akan dibuat bingung karena banyak jalur serta minim petunjuk arah. Meskipun demikian, ikuti jalan setapak sampai menemukan tanda panah dari kayu yang tertulis curug. Jalan sesuai arah panah sampai tebing.

Pengunjung bisa meletakkan sepeda motor parkiran di tebing. Untuk menikmati keindahan Curug Wadas Malang tidak dipungut biaya masuk atau parkir sebab belum dikelola pemerintah atau masyarakat lokal.

Curug wadas malang terbilang tidak terlalu tinggi, hanya sekitar kurang lebih 5 meter. Disekeliling curug ini terdapat bebatuan raksasa yang menjadi ciri khas tersendiri. Tak jarang para pengunjung asik melompat dari atas batu, bahkan dari atas curug.

Kedalaman air di dasar curug sekitar tiga meter sehingga bagi pengunjung yang tidak bisa berenang jangan coba-coba mendekat di bawah tebing.

"Sepulang sekolah pasti main ke sini (Curug Wadas Malang) bersama teman-teman naik sepeda, seru banget bisa berenang," ujar seorang anak dari Desa Plumbon, bersama rekan-rekannya saat bermain di curug.

Tokoh Masyarakat Desa Plumbon, Sukisman, menjelaskan, keberadaan Curug Wadas Malang sebenarnya sudah lama, namun baru ramai dikunjungi akhir-akhir ini. Namun begitu, pengunjung yang datang masih warga sekitar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved