Tahun Ini Pati Surplus Beras 198 Ribu Ton
Pati memperoleh penghargaan dari Kementerian Pertanian sebagai Pembina Ketahanan Pangan bersama enam bupati dan dua gubernur se-Indonesia
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Pati, pada 2015 ini, Pati surplus beras mencapai 198 ribu ton.
Meski di pertengahan tahun petani sempat khawatir tidak bisa mencukupi kebutuhan masyarakat karena faktor kekeringan.
"Untuk kali ini, Kabupaten Pati surplus beras. Dari pertengahan Desember kami sudah bisa menghitung surplus beras, karena hingga akhir tahun sudah jarang petani yang panen beras karena memasuki masa tanam," ujar Kepala Dispertanak Pati, Mochtar Effendi, Senin (28/12/2015).
Pada tahun ini ada target yang tidak terpenuhi yakni sasaran tanam yang disebabkan kemarau panjang. Sehingga pada musim tanam ke dua yakni Mei petani tidak bisa menanam karena lahan pertanian keburu kering akibat kemarau.
Imbasnya, luasan lahan yang panen pun berkurang sehingga target produksi tidak tercapai, namun Kabupaten Pati masih bisa tetap surplus beras.
Diharapkan pada tahun depan atau 2016 surplus beras bisa naik sekitar 10 ribu ton. Apalagi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim penghujan di tahun depan akan lebih panjang sehingga masa tanam juga lebih panjang.
Menurutnya, di tingkat provinsi, Bumi Mina Tani masih merupakan satu diantara beberapa daerah lumbung padi atau penyangga pangan terbesar.
Sedangkan di tingkat nasional, beberapa waktu lalu Bupati Pati memperoleh penghargaan dari Kementerian Pertanian sebagai Pembina Ketahanan Pangan bersama enam bupati dan dua gubernur se-Indonesia.
Penghargaan tersebut dilihat dari beberapa kategori, pertama, target kebutuhan padi, jagung, dan kedelai lebih dari target atau surplus.
Kedua, tidak tersangkut tindak pidana khusus atau korupsi. Ketiga, memiliki Kantor Ketahanan Pangan. Dan keempat, berhasil menyelenggarakan program-program yang berdampak pada ketahanan pangan masyarakat daerah.
Dari keempat kriteria tersebut, Bupati Haryanto dinilai mampu memenuhinya dan mendapatkan penghargaan. Dari Jateng hanya Pati yang mampu menyabet penghargaan tersebut. Sedangkan Jatim, Banyuwangi ikut memperolehnya.
"Pada 2015 ini kami juga mendapatkan peringkat teratas produktivitas luas tanam. Dan sekaligus swasembada padi jagung dan kedelai (Pajelai)," imbuhnya. (*)