Outlook 2016
Naneth Ekopriyono: Media Sosial Dorong Tumbuhnya Wirausaha Baru
Naneth Ekopriyono: Media Sosial Dorong Tumbuhnya Wirausaha Baru
Penulis: galih permadi | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG.COM - Pemerintah mendorong industri kreatif tumbuh pesat. Di era gadget, industri ini menemukan bentuk usahanya sendiri. Begitu pula karakter generasi pelaku usaha di bidang ini. Semarang, sebagai kota besar yang sedang bertumbuh, usaha-usaha baru bertumbuhan. Kuliner, misalnya, dari kelas lapak-lapak di Taman Menteri Supeno hingga kafe-kafe mewah baru saling menawrakan inovasi menu.
Bagi Bernadette Natalia Sari Pujiastuti, pendamping UKM "Tangan Terampil", bisnis itu tidak konstan. Seringkali tren berpengaruh kuat terhadap sebuah produk. Naneth Ekopriyono, begitu nama populernya, kondisi tersebut justru menjadi penanda khas industri kreatif. Pelaku di industri ini harus bsia menangkap peluang melalui kreativitasnya. Berikut petikan wawancara wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi.
Di Jateng, terkenal beragam produk-produk kerajinan termasuk kelas UMKM mulai batik, furniture, dan sebagianya. Menurut anda pasar produk lokal ini seperti apa?
Potensi pasar produk lokal masih sangat luar biasa. Jawa Tengah memang punya keunggulan di beberapa kota yakni di Pekalongan dan Solo yang memiliki UKM dengan produk secara branding dan market kuat. Ke depan, memang UKM yang berada di Solo dan Pekalongan akan masih tetap dominan.
Pemerintah mendorong pengembangan industri kreatif. UMKM produk kreatif bisa berkembang?
Saya ada unsur believe atau percaya bahwa UKM dan wirausaha produk kreatif bisa berkembang dan itu menjadi solusi untuk negara kita.Mindsetmemiliki wirausaha itu memiliki semangat memiliki usaha sendiri. Asumsi kalau usaha sendiri, kita akan menjadi pola manusia produktif bukan konsumtif. Kalau semua orang di negara memiliki satu semangatentrepreneurshipmaka kita akan menjadi negara produktif. Tapi mental yang harus dibenahi ketika wirausaha yakni ketika menghadapi permasalahan jangannglokrodan berhenti. Kalau mentalnya masih seperti itu ya sudah, selesai.
Tantangan apa yang dihadapi para pelaku UMKM produk kreatif ini? Modal, pemasaran, dan SDM untuk berproduksi?
Mencari sumber daya manusia di Semarang dengan Solo atau Jogja tantangannya berbeda. Di Semarang, tantangan lebih besar mencari SDM untuk skala usaha dibanding di Solo atau Jogja. Itu menyebabkan harga SDM di Solo dan Jogja lebih murah dibanding Semarang. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah pengarjin.
Kompetitor SDM saat ini karena banyak anak muda lebih memilih mencari pekerjaan di pabrik yang statusnya hanya buruh kontrak dan minim pengembangan skill. Kerjanya menutup karton, ya nutup karton terus. Juga anak muda lebih suka jaga display di mall. Ini karena anggapan kerja di pabrik atau mall lebih prestise dibanding bekerja di UKM.
Saat ini geliat media sosial membuat pemasaran produk semakin mudah. Hambatan SDM dan minimnya pengunjung bisa diatasi dengan pemasaran via online. Dan ini sekarang sudah banyak dilakukan oleh pelaku UMKM. Pemasaran online sudah tidak melihat di satu kota saja, tapi sudah keluar kota hingga luar negeri. Teman-teman UKM sudah sadar, selain kreatifitas produk juga pemasaran via online dan persaingannya sangat besar.
Modal sebagai hambatan jalannya UKM adalah salah. Modal memang tidak nol rupiah, tapi jangan sampaimindsettidak ada modal lalu usaha berhenti. Modal bisa datang jika produk yang kita tawarkan memiliki market. Media sosial saat ini berpengaruh terhadap munculnya banyak investor. Media sosial menumbuhkan minat investor untuk bermitra. Mereka menyuplai uang untuksmall medium enterprisedengan UKM bisnis kemitraan dalam bentuk pertemanan. Saat ini orang sudah mulai senang menanamkan modal dalam bentuk usaha, dan ini menjadi kesempatan mengembangkan UKM untuk bertumbuh.
Minat Kaum Muda untuk terjun ke industri kreatif?
Minat kaum muda untuk terjun ke industri kreatif gede banget. Apalagi adanya pengaruh media sosial. Saya sebagai dosen komunikasi sering bertemu dengan anak-anak muda. Saat ini yang mereka pikirkan bukan bekerja di perusahaan A atau B, tapi banyak yang ingin jadientrepreneur.
Media sosial sangat berpengaruh menciptakanentrepreneurmuda. Media sosial sangat memudahkan mereka memasarkan produk. Mereka punya produk kemudian difoto dan dipasarkan lewat media sosial. Bermula dari kemudahan dalam menjual menumbuhkan anak muda untuk terjun wirusaha.
Walaupun saat ini banyak anak muda yang sekadarfollower,bukantrendsetter?
Untuk UKM sah-sah saja menjadifollower. Itu sah-sah saja asal kemudian mereka memberikanvaluedanimproveke produk yang mereka tawarkan. Prinsip "Amati, Tiru dan Modifikasi" (ATM) memang itu prinsip dari UKM. Melihat sebuah peluang berdasarkanfollowproduk yang eksisting kemudian improve dengan kejelian pasar yang kita lihat. Sisi positifnya, ini akan merangsang menciptakan wirausaha dengan kompetitif yang sehat.
Seperti apa peluang bisnis di bidang ini?
Peluangnya masih terbuka lebar dan sangat gede banget. Apalagi saat ini adanya pengaruh media sosial yang menciptakan profesi-profesi baru di antaranyaselebgramdanfood photography. Munculnya profesi baru itu merupakan semangatentrepreuner.Saya pun sampai kaget dengan fenomena ini. Ini tidak ada dalam teori yang saya pelajari selama ini.