Ngopi Pagi
Avatar Gafatar
Begitulah awal cerita Avatar: The Legend of Aang yang dalam bahasa Indonesia berarti Avatar, pengendali angin terakhir.
TRIBUNJATENG.COM -- Dahulu negara hidup dalam harmoni. Kemudian semua berubah saat Negara Api menyerang. Hanya Avatar penguasa elemen yang mampu menghentikan mereka. Tapi saat dunia membutuhkannya dia menghilang.
Begitulah awal cerita Avatar: The Legend of Aang yang dalam bahasa Indonesia berarti Avatar, pengendali angin terakhir. Serial animasi televisi Amerika yang ditayangkan oleh jaringan televisi Nickelodeon. Film ini kemudian sukses ditayangkan sebuah teve swasta di Indonesia.
Masih dalam cerita, Avatar yang hilang itu akhirnya ditemukan. Tapi berupa bocah 12 tahun dengan cirikhas jidatnya ada gambar anak panah. Namanya Aang. Meski pengendalian udaranya hebat, ia masih perlu banyak belajar sebelum siap menyelamatkan orang banyak. Bersama teman-temannya, Aang berpetualang agar mampu menguasai empat elemen dan mengalahkan Raja Api untuk membawa kembali kedamaian di muka Bumi.
Ada lagi Avatar tapi dalam cerita lain. Judul film fiksi ilmiah 3-D yang disutradarai oleh James Cameron ini berkisah mengenai konflik di dunia yang bernama Pandora, di saat manusia dan penduduk asli Pandora terlibat dalam peperangan. Pandora di sini diceritakan sebuah bulan nan subur penuh dengan berbagai macam makhluk hidup. Salah satu yang unik di dunia ini, ada tanaman yang bisa hilang, dalam arti bisa masuk ke dalam tahan waktu disentuh.
Terkait hilang dalam dua film Avatar itu mengasyikkan diikuti ceritanya. Lain halnya dengan hilang terkait Gafatar. Nama ini bukan plesetan Avatar. Gafatar akronim dari Gerakan Fajar Nusantara, organisasi kini bikin heboh, dikaitkan dengan sejumlah orang hilang.
Di Yogya, misalnya, sejak dr Rica dan anak balitanya ditemukan, 16 laporan orang hilang masuk di Polda DIY, Selasa (12/1/2016). Kabar terbaru, sekeluarga di Bantul dilaporkan hilang. Diduga ikut anggota Gafatar karena di kamar salah satu yang hilang itu ditemukan majalah terbitan Gafatar. Sebelumnya, dua PNS di Purbalingga hilang, antara lain diduga juga gabung dengan organisasi berinisial "G" ini.
Di website Gafatar, organisasi ini dideklarasikan di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada tahun 2012. Kegiatannya berkedok melakukan aksi sosial agar eksistensi mereka diakui oleh masyarakat. Gafatar kabarnya juga punya 'ilmu' (ahli) mendekati pejabat. Gafatar disebut-sebut menyebarkan ajaran sesat, kelanjutan dari ajaran Ahmad Musadek yang sudah dilarang Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Mereka yang hilang dan dikait-kaitkan Gafatar itu hingga kini masih misterius. Keluarga yang ditinggal kini resah dan masih terus mencari. Lain dengan Avatar yang diharap kemunculannya untuk membuat dunia kembali harmoni. Gafatar, jika terbukti benar menyebarkan ajaran sesat, kemunculannya membuat para keluarga korban menjadi tidak harmoni. (*)