Ledakan Sarinah
Presiden Jokowi ke Tempat Ledakan Sarinah Didampingi Luhut
Didampingi Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Jokowi tampak menghampiri bagian depan Starbucks.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA — Presiden Joko Widodo menyambangi tempat ledakan di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) pukul 16.10 WIB.
Ia datang dengan pengamanan ketat.
Pantauan Kompas.com, saat Jokowi datang, puluhan anggota TNI AD tampak langsung membatasi kerumunan warga. Puluhan anggota TNI tersebut hingga tiga lapis berjejer memblokade Jalan MH Thamrin.
Jarak antara blokade dan Jokowi ialah lebih dari 50 meter. Didampingi Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Jokowi tampak menghampiri bagian depan Starbucks.
Selain itu, juga ada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Jokowi tampak berbincang dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian.
Tito menunjukkan lokasi ledakan. Kunjungan Jokowi ke lokasi ledakan tak lama, yakni sekitar lima menit. Setelah itu, ia kembali ke mobil dan bergegas pergi.
Pengawalan ketat saat Jokowi melintas juga terlihat dari beberapa mobil pengawal di belakangnya. Jokowi pun tidak membuka kaca mobil saat warga memanggilnya dari luar.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan, kelompok teror yang beraksi di sekitar Gedung Sarinah, Jakarta, sengaja melakukan aksinya pada saat aparat keamanan lengah.
Padahal, informasi soal adanya aksi teror ini sudah didapat aparat sejak 2-3 bulan lalu. Titik kerawanan ada di sekitar Hotel Indonesia dan Senayan.
"Ya, kalau pelaku itu kan melihat, kalau dia lihat aparatnya siap, ya tidak (beraksi), tapi kalau tidak siap, dia melakukan itu," ujar Ryamizard di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Dia menjelaskan, kawasan HI dan Senayan sudah sejak lama menjadi target teror. Sejak itu, pengamanan dilakukan.
Namun, Ryamizard berkilah pengetatan keamanan itu tidak dilakukan setiap hari sehingga saat aparat lengah, kelompok teror ini beraksi. (Baca: Ketua BNPT Sebut Teroris Bom Sarinah Mencari Titik Lemah untuk "Konser")
Menurut Ryamizard, aparat keamanan tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Menurut dia, antisipasi dari kepolisian sudah cukup baik sehingga jumlah korban bisa diminimalkan.
"Memang kita prihatinlah, tapi harus apresiasi juga untuk polisi karena dicegat sana. Kalau tidak dicegat sana, kan meledak di dalam," ucap mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu.
Serentetan ledakan terjadi di sekitar pusat perbelanjaan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis sekitar pukul 10.40.
Polda Metro Jaya merilis ada 17 orang tewas dan terluka dari peristiwa peledakan yang disusul dengan penembakan itu.
Sebanyak lima orang di antaranya adalah pelaku teror. Tiga orang pelaku tewas karena bom bunuh diri. Sisanya, pelaku tewas ditembak oleh aparat keamanan. (*)