Warung Unik: Makan Gratis Setelah Baca Alquran 2 Jus
Berniat agar umat Islam lebih paham agamanya dan kitab sucinya Alquran sebagai pedoman hidup. Pemilik warung Tegal ini memiliki cara unik.
TRIBUNJATENG.COM, BANDUNG -- Berniat agar umat Islam lebih paham agamanya dan kitab sucinya Alquran sebagai pedoman hidup. Pemilik warung Tegal ini memiliki cara unik.
Jika biasanya pembeli menikmati makanan diiringi lantunan musik, hal berbeda disuguhkan Warteg Keliling ‘Joni Abadi’.
Di warteg ini, pengunjung akan menikmati santap siang ataupun malam dengan lantunan ayat suci Al-Quran.
Uniknya lagi, lantunan ayat suci Al-Quran yang diperdengarkan bukan dari mp3 tapi dari suara pengunjung di warteg tersebut.
Jika calon pengunjung mengaji hingga dua juz, maka mereka tidak perlu membayar makanan yang disantap, alias gratis.
“Pengunjung yang mengaji dua juz, bisa memilih makanan apapun di warteg saya tanpa membayar (gratis),” tutur pemilik Joni Abadi, Ricky Ricarvy Irawan (31) kepada Kompas.com, Kamis malam (28/1/2016).
Biasanya, dalam sehari, ada lima hingga enam orang yang mendapatkan bonus makan gratis lewat ayat suci yang diperdengarkan.
Sebelum makan siang, mereka membuka Al-Quran kecilnya dan duduk di pinggir jalan untuk mengaji. Surat yang dibaca bebas. Bisa dilakukan tadarus bareng, atau masing-masing.
Posisi duduk pun bebas. Mau di kursi yang sudah disediakan, atau kursi permainan yang ada di trotoar Lapang Ciujung, Jalan Supratman, Kota Bandung, tempat Joni Abadi ini biasa nongkrong.
“Saya fasilitasi di sini bisa nongkrong sambil baca Al-Quran. Jadi selain berjualan, insya Allah saya ingin sambil syiar atau trip dakwah,” ungkap Ricky.
Karena warteg keliling ini baru buka dua bulan, sampai sekarang, yang mengaji di tempatnya masih teman-temannya yang tergabung dalam komunitas Pemuda Hijrah ataupun One Day One Juz.
Dokumentasi Warteg Joni Abadi
Pemilik warteg keliling Joni Abadi, , Ricky Ricarvy Irawan (31) bersama pesepakbola nasional Eka Ramdani.
Kehadiran mereka untuk melancarkan strategi penjualan wartegnya membuahkan hasil. Karena beberapa pengunjung biasanya ada yang tertarik hingga akhirnya mereka ikut mengaji bersama.
“Kalau berbicara keuntungan memang kecil. Tapi saya berbisnis tidak hanya untuk mencari untung tapi keberkahan. Alhamdulillah jika nantinya warteg ini bisa membuat orang jadi suka mengaji,” imbuhnya.
Ricky percaya musik dan alunan ayat suci Al-Quran itu mempengaruhi aspek psikologis. Jika mendengar musik sedih, secara tidak langsung akan membuat hati jadi galau.
Daripada galau berkelanjutan, lebih baik mengaji atau mendengarkan alunan ayat suci Al-Quran. “Kalau mendengarkan ayat-ayat Al-Quran, hati menjadi tenang, selalu mengingatkan kita pada Allah. Sharing pahala lah,” ucapnya.
Ide Warteg Keliling Ide awal warteg keliling ‘Joni Abadi’ ini dari kegalauan.
Tepat 1 Maret 2015, usaha yang dirintisnya bertahun-tahun bangkrut. Ketika tidak memiliki uang, maka tempat makan yang dicarinya pun adalah warteg.
Idenya pun muncul. Ricky ingin membuat warteg dengan konsep food truck. Karena Ricky dalam posisi yang sangat bangkrut, ia pun mendapat kepercayaan dari investor berupa mobil VW.
Ia memilih mobil ini karena lebih eye catching untuk menarik pengunjung. “Buat modal saya dapat pinjaman dari beberapa orang teman. Pinjaman tanpa bunga,” tutur dia.
Meski berkonsep food truck, makanan yang ditawarkan tak jauh beda dengan warteg lainnya. Ada kentang mustofa, kikil, daging ayam, telur, dan lainnya.
Harga makanan di sini berkisar antara Rp6.000-Rp15.000. Pada Senin, Rabu, Sabtu malam, Ricky membuka wartegnya di Masjid Al Latief, Jalan Saninten Kota Bandung.
Ketika ditanya apa arti nama Joni Abadi, Ricky mengatakan, Joni itu merupakan nama mobil. Sedangkan Abadi, merupakan nama warteg konvensional.
“Kan warteg itu ada yang namanya bahari, atau tegal abadi, saya menggunakan nama abadi, disandingkan dengan nama mobilnya, jadi Joni Abadi,” tutup dia.
Kompas.com