Gerhana Matahari Total
Rendi Cilacap Ini Manfaatkan Kamera Hape, Teropong Theodolite dan Plastik Rontgen
"Gambar itu saya potret pakai kamera HP melalui teropong Theodolite, lalu pakai filter plastik rontgen," paparnya saat dihubungi Tribun Jateng
Penulis: Daniel Ari Purnomo | Editor: Catur waskito Edy
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kali pertama saksikan fenomena alam gerhana matahari, Rendi Krisnawan tak ingin sia-siakan kesempatan langka itu. Prakirawan Cuaca Stamet (Stasiun Meteorologi) Cilacap itu berencana abadikan momen gerhana menggunakan kamera telepon selularnya.
Lalu, bagaimana caranya Rendi memotret gerhana matahari secara jelas, hanya menggunakan kamera tersebut? Pria kelahiran tahun 1986 itu rupanya tak kehabisan ide. Ia pun memaparkan teknik pengambilan gambar fenomena langka ini.
"Gambar itu saya potret pakai kamera HP melalui teropong Theodolite, lalu pakai filter plastik rontgen," paparnya saat dihubungi Tribun Jateng, Rabu (9/3/2016).
Rendi memanfaatkan teropong Theodolite milik kantor. Biasanya, teropong itu digunakan untuk pengamatan balon gas guna memantau lapisan udara atas.
Hasil jepretan kamera selular milik Rendi pun tak kalah jauh dengan hasil jepretan kamera profesional. "Gambar itu saya jepret pada pukul 07.50 dari Cilacap, setelah mulai terbuka gerhananya," imbuh Rendi.
Tampak di foto, matahari berbentuk sabit. Adanya sayatan silang dalam foto itu merupakan efek dari plastik rontgen yang digunakan sebagai penyaring (filter) cahaya.
Rendi pun berharap, dengan adanya fenomena gerhana matahari ini, masyarakat lebih mensyukuri karunia Tuhan dan bisa menjaga kelestarian alam yang indah.
"Untuk pelajar dan mahasiswa juga bisa lebih mempelajari mendalam lagi tentang ilmu astronomi dan tata surya kita," ucapnya. (*)