Kisah Bayu dan Karina, Calon Pengantin yang Gagal Nikah Tapi Malah 'Sibuk' di Kantor Polisi
Namun, ketika ditanya resepsi seperti apa yang akan digelar, Karina menjawab, "Enggak ada kepikiran lagi buat bikin gede."
"Mereka selalu bawa kru dekorasi dan sebagainya," kata Bayu.
Lamaran yang diurus oleh NS pun berlangsung lancar pada Januari lalu. Kecurigaan baru muncul saat NS menghalang-halangi calon pengantin untuk bertemu dengan pihak gedung, yaitu Balai Sarwono di Cilandak, Jakarta Selatan.
"Selalu di-tackle tidak bisa ketemu," ujar Bayu.
Sehari sebelum pernikahan digelar, Bayu dan Karina pun mengecek kesiapan gedung setelah NS tak bisa dihubungi lagi.
Pihak gedung mengaku NS belum melunasi biaya sewa dan baru membayar uang muka Rp 5 juta.
"Baru sadarnya pas batal itu," kata Bayu.
Tak terima ditipu, Bayu dan Karina pun melapor ke Polsek Pasar Minggu pada hari Minggu lalu.
NS dan sindikatnya dilaporkan atas tuduhan Pasal 378 dan atau 372 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan.
Bayu dan Karina juga terlibat langsung dalam upaya pengejaran NS.
Mereka, bersama vendor dan calon pengantin lainnya yang tertipu, membuat grup WhatsApp untuk melacak keberadaan NS.
Pada hari Selasa lalu, mereka beserta pihak kepolisian membekuk NS di Perumahan Griya Sangiang Mas, Tangerang, Banten.
Korban NS diketahui sebanyak enam pasang calon pengantin dengan kerugian bervariasi, mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 109 juta. Total uang yang berhasil dikumpulkan sindikat NS sekitar Rp 250 juta.
Nasib pernikahan Bayu dan Karina pun kini tak jelas.
Karina mengutarakan masih ingin melangsungkan pernikahan dengan Bayu.
Namun, ketika ditanya resepsi seperti apa yang akan digelar, Karina menjawab, "Enggak ada kepikiran lagi buat bikin gede." (Kompas.com)