Pilkada Serentak di Jateng
Evaluasi Pilkada, KPU Kendal Dinilai Belum Maksimal Gandeng Pemilih Pemula
Evaluasi Pilkada, KPU Kendal Dinilai Belum Maksimal Gandeng Pemilih Pemula
Penulis: ponco wiyono | Editor: iswidodo
Laporan Tribun Jateng, Ponco Wiyono
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL- Meskipun pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kendal tahun 2015 lalu berjalan lancar dan aman, namun masih belum bisa dikatakan berhasil.
Sebagaimana dikatakan Prof Mujahirin Thohir saat menjadi narasumber pada Diskusi tentang Evaluasi Penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kendal Tahun 2015 di Pendapa Kabupaten, Senin (28/03/2016) malam. Menurut Mujahirin, pelaksanaan pilkada masih sebatas menjalankan kewajiban ritual politik lima tahunan
"Sebab partisipasi masyarakat bukan sebagai partisipasi pro aktif. Masyarakat kurang memahami adanya kesadaran berpolitik dan masih tergiur dengan politik uang," ujarnya.
Profesor dari Universitas Diponegoro yang juga budayawan asal Kaliwungu ini berharap pelaksanaan pilkada bisa menciptakan harapan baru dari masyarakat akan adanya calon pemimpin yang ideal. Mujahirin juga menyoroti sikap pihak KPU dan Panwaslu yang dinilai kurang maksimal dalam memberikan pendidikan politik yang sebenarnya.
"Dalam menyikapi adanya pelanggaran pemilu, kedua lembaga itu tidak berani menindak tegas, bahkan terkesan pura-pura tidak mengetahui adanya pelanggaran," ucapnya.
Sementara terkait partisipasi masyarakat yang hanya 67,62 persen, sebagaimana dikatakan Ketua KPU Kendal Wahidin Said, beberapa pihak menilai angka tersebut juga belum maksimal.
Salah satu penyebabnya adalah karena KPU belum maksimal dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Pengamat politik Muzakka mengatakan, sosialisasi kepada pemilih pemula belum dilakukan dengan maksimal, sehingga banyak anak muda tidak peduli terhadap pilkada. "Potensi anak-anak muda belum digarap sebagai sasaran, padahal sangat potensial," katanya.
Baik Said maupun Ketua Panwaslu Kendal Supriadi sendiri sama-sama mengakui, adanya kekurangan dalam melaksanakan tugasnya. Mereka pun mengaku sudah berupaya maksimal dalam menyukseskan pilkada. Sedangkan salah satu alasan terkait kinerja mereka adalah berubah-ubahnya peraturan. Terkait hal ini Ketua KPU Jateng, Joko Purnomo berharap agar ke depan perlu ada penyempurnaan regulasi. "Jangan seperti kemarin, Pilkada sudah mulai, tapi UU belum selesai," ujarnya. (*)