Ikan Salamander Perkilo Dijual Rp 2,8 Juta Ini Cocok bagi Penderita Kanker, Inilah Manfaatnya
Sebuah restoran di Guangxi menjual hidangan salamander raksasa seharga Rp 9,9 juta per kilo.
TRIBUNJATENG.COM -- Apakah Anda pernah melihat dan menyantap ikan Salamander?
Salamander adalah ikan dengan bentuk menyerupai kadal, hewan ini dikategorikan sebagai amfibi karena mengalami metamorfosis sempurna dalam siklus hidupnya, tidak memiliki sisi dan memiliki kulit yang lembab dan bisa digunakan untuk bernafas.
Tiongkok dikenal sebagai habitat Salamander raksasa, memiliki empat buah kaki dengan tubuh yang panjang, berwarna hijau gelap atau cokelat.
Salamander raksasa hanya ditemukan di wilayah Tiongkok, kawasan sungai Yangtze, Sungai kuning dan Mutiara di bagian Tiongkok tengah dan selatan dengan lokasi ketinggian maksimal 1.500 mdpl. Berat tubuhnya bisa mencapai 52 kg dengan panjang 165cm.
Di Tiongkok Salamander dijadikan sebagai hidangan spesial dengan harga yang tidak murah.
Sebuah restoran di Guangxi menjual hidangan salamander raksasa seharga Rp 9,9 juta per kilo.
Namun, restoran tersebut pada akhirnya terkena denda oleh pemerintah Guangxi karena menjual Salamander raksasa dengan harga terlalu tinggi setelah seorang pelanggan bernama Wang melaporkan hal ini ke kepolisian.
Restoran tersebut pun dikenai denda senilai Rp 1 miliar akibat ulahnya ini.
Menurut sopir taksi yang makan bersama Wang, pelayan restoran menawarkan Salamander raksasa seberat 1,65 kg namun tak memberi tahu harganya.
Saat mendapat tagihan dengan nilai hampir Rp 10 juta, Wang merasa tertipu karena yang ia ketahui harga per kilo hidangan Salamander hanyalah RP 2,8 juta. Ia pun akhirnya mendapat potongan harga yang sesuai dengan harga pasaran.
Lantas apa saja manfaat ikan salamander ini? Ikan ini dipercaya dapat mengobati kanker, terutama bagian telurnya karena hewan ini molekul yang aktif memodifikasi epigenetik pada DNA sel manusia.
Para ilmuwan dari Universitas Nottingham telah membuktikannya bahwa mengonsumsi Salamander dapat menghentikan pertumbuhan kanker. Selain itu ikan ini juga banyak dijadikan peliharaan. (Vania Putri)
sumber : shanghaiist.com