Berita Nasional
Sosok Ryo Afandi Atlet Anggar Kursi Roda Yang Berjuang di Para Fencing World Cup
Ryo Afandi tampil pada ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024 akan mengantarkannya ke level Para Fencing World Cup 2025.
Penulis: Ardianti WS | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Tak ada dalam benak Ryo Afandi bahwa keputusannya untuk tampil pada ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024 akan mengantarkannya ke level Para Fencing World Cup 2025.
Atlet asal Jakarta ini langsung berhadapan dengan atlet-atlet anggar kursi roda terbaik dari 16 negara berbeda.
Ternyata Ryo Afandi sangat kesulitan menembus fase yang lebih tinggi.
Baca juga: Sosok Anindya Putri, Atlet Anggar Berbakat Dari Salatiga Yang Terpilih Jadi Paskibraka Nasional
Ia hanya bisa meraih peringkat enam saat tampil di kelas sabre male senior individual B pada hari Selasa (16/9/25).
Sementara pada hari ketiga, Rabu (17/9/25), saat turun di kelas epee male senior individual B, Ryo Afandi menjadi juru kunci dari sebelas peserta.
Ryo Afandi kalah telak dengan skor 5-15 dari atlet asal Hong Kong, Sean Glass.
Namun begitu, kekalahan di ajang ini tak membuat Ryo Afandi kecewa.
Justru dari kekalahan dalam empat hari penyelenggaraan membuatnya mengerti perbedaan levelnya dengan pemain dunia.
"Saya sangat senang sekali untuk punya pengalaman pertama di Para Fencing World Cup ini. Saya sebagai atlet baru menyadari bahwa gap-nya dengan lawan memang sangat jauh," kata Ryo Afandi, Rabu (17/9/25) malam.

Ryo Afandi mengaku hanya 2 minggu berlantih secara intens.
"Anggar kursi roda ini masih sangat baru. Tim Indonesia juga baru dibentuk dan berlatih intens dua pekan yang lalu untuk kejuaraan ini. Jadi memang Indonesia masih sangat jauh untuk persaingan di level World Cup ini," lanjut pria kelahiran Palembang, 10 April 2002 ini.
Padahal, Ryo Afandi meraih medali emas kelas saber male individual putra B, medali perak kelas saber male team B, medali perunggu kelas epee male team B dan medali perunggu kelas foil male team saat tampil di Peparnas XVII 2024.
Namun raihan itu tetap tak cukup menjadi bekal untuk bertarung di level internasional.
"Kita dari sisi jam terbang masih kalah jauh. Sementara lawan-lawan kita sudah memiliki pengalaman panjang. Saya berharap Indonesia terus mengembangkan olahraga anggar kursi roda ini, mengembangkan para bibit-bibit baru dan mempersiapkan diri lebih maksimal lagi sebelum mengikuti sebuah event," jelas Ryo Afandi.
Ryo Afandi pun lebih bersemangat menatap perjalanan kedepannya.
Desa Brangsong Kukuhkan Komitmen HAM, Kanwil Kemenham Jateng Gelar Penguatan Desa Sadar HAM |
![]() |
---|
Bukan Sekadar Ganti Menteri: Sejarah dan Manfaat Reshuffle Kabinet dari Era Soekarno hingga Prabowo |
![]() |
---|
Tampang Alvi Pelaku Mutilasi di Kamar Indekos Surabaya, 2 Jam Potong Tubuh Tiara |
![]() |
---|
Nasib PSSI Usai Erick Thohir Jabat Menpora, Singgung FIFA Penentunya |
![]() |
---|
11 Nama Menteri, Wamen dan Pejabat Tinggi Baru, Reshuffle Kedua: Djamari Chaniago Menko Polkam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.