Rekan Puri Masih Kaget, Mereka Coba Hubungi Lewat Telepon dan Ini Hasilnya

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Sekitar seminggu sebelum Puri Yuntari Resti Kana (22) dikabarkan menghilang, tanpa memberi kabar atau apapun, beberapa rekannya sempat berkomunikasi melalui telepon seluler.

Seperti yang diinformasikan sebelumnya, Puri, mahasiswi Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana (FKIP UKSW) mulai menghilang dan dicari keberadaannya pada 26 April 2016 lalu. Bahkan hingga saat ini pihak keluarga pun masih mencaritahu keberadaannya.

Baik itu melalui penyebaran lembar pencarian orang hilang, melalui sosial media, hingga door to door untuk meminta bantuan masyarakat Indonesia apabila ada yang mengetahui keberadaan warga Desa Genuk Suran Rt 01 Rw 01 Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan itu.

“Kami kaget begitu ada postingan pencarian mahasiswi UKSW yang menghilang di Facebook. Lebih kaget lagi, mahasiswi yang dimaksud itu saya kenal dan merupakan rekan kerja saat ini. Saya sempat mencoba menghubungi telepon selulernya, tetapi tidak aktif,” kata Project Manager Program Sensus Kependudukan Badan Pembedayaan Masyarakat Salatiga, Demmio Satria (25).

Kepada Tribun Jateng, Rabu (11/5/2016), dia pun berkisah, sebelumnya atau tepatnya sekitar sepekan sebelum dinyatakan menghilang, dirinya sempat berkomunikasi dengan Puri. Ketika itu Demmio menanyakan kesiapan untuk mulai bergabung melaksanakan sensus pendataan dasar keluarga terhadap masyarakat di Salatiga. Tetapi dia menjawab ingin pulang dahulu ke rumah orangtuanya di Purwodadi.

“Dia menyampaikan baru bisa kembali ke Salatiga dan siap menjalankan tugas sekitar Juni 2016 mendatang. Saya sudah menjadi rekan satu tim dengannya pada 2015 lalu dan intensitas bertemu cukup sering. Terakhir berkomunikasi ya ketika itu, setelahnya hingga saat ini terputus komunikasinya dan baru tersadar jika dia sedang dicari orangtuanya,” kata mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UKSW itu.

Secara umum, lanjutnya, Puri yang dikenalnya adalah sosok yang ramah, mandiri, atau tidak manja. Dia dikenal tidak pernah mengeluh ketika memperoleh tugas dalam hal pekerjaan yang sedang dilaksanakannya. Dan sejauh ini atau terakhir kali bertatap muka, berdiskusi secara langsung di sebulan sebelumnya, tidak ada hal yang ganjal.

“Dia tidak cerita apapun soal pribadinya. Ya hanya sebatas cerita biasa. Sempat memang dirinya bercerita jika sedang dekat dengan seorang pria yang berprofesi sebagai tentara. Itu pun cerita sambil lalu, detailnya tidak cerita. Karenanya saya kaget ketika dengar kabar itu, dia sepertinya pun sedang tidak ada masalah atau bermasalah dengan siapapun di sini,” ucap mahasiswa asal Bekasi Jawa Barat itu.

Hal serupa pun disampaikan Endah Rahayu (22). Endah adalah rekan satu kampus atau sama-sama di Prodi PGSD FKIP UKSW. Hanya berbeda satu angkatan. Endah mahasiswi angkatan 2012, sedangkan Puri mahasiswi angkatan 2011. Dirinya pun mengenal serta akrab dengan sosok Puri mulai 2013 silam.

“Tidak ada keanehan sikap maupun sifat dari diri Puri selama ini. Sebelumnya atau sekitar awal April 2016 pun sempat berkomunikasi. Dia tanya berkait perkuliahan karena saat itu merupakan persiapan untuk memasuki semester baru di tahun ini. Tidak ada yang lain dan biasa saja dalam berkomunikasi, seperti biasanya,” ungkap mahasiswi asal Salatiga tersebut.

Baik Endah maupun Demmio berharap, Puri dapat memberi kabar kepada orangtuanya dan kembali jika dirinya sedang bersembunyi atau sedang berada di mana saat ini. Seandainya ada permasalahan, rekan-rekannya siap membantu. Terkait apakah Puri diculik atau menghilang, keduanya tidak ingin berandai-andai. Hal penting adalah saat ini Puri dalam keadaan sehat dan segera pulang. (*)