Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadan 2016

Tradisi Bubur India di Masjid Pekojan Sejak 80 Tahun Silam Masih Lestari Hingga Kini

Tradisi Bubur India di Masjid Pekojan Sejak 80 Tahun Silam Masih Lestari Hingga Kini

Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: iswidodo
tribunjateng/dok
Tradisi Bubur India di Masjid Pekojan Sejak 80 Tahun Silam Masih Lestari Hingga Kini. Bubur India di Masjid Pekojan Kota Semarang 

Laporan Tribun Jateng Rahdyan Trijoko Pamungkas

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG- Sesepuh masjid Jami Pekojan Anas Salim Harun menuturkan awal mula pembuatan bubur berasal dari Gujarat India yang bernama Syekh Latief datang ke Semarang sebagai seorang mubaligh (pendakwah agama Islam). Syekh dari Gujarat tersebut tinggal di Masjid Pekojan dan menikah dengan penduduk pribumi.

"Setelah meninikah dengan kaum pribumi membuat bubur untuk buka puasa," tuturnya, Selasa,(7/6/2016)

Awal mulanya bubur India diproduksi hanya untuk 20 hingga 30 porsi. Peminat bubur tersebut semakin banyak. Masjid Pekojan membuat 200 sampai 250 porsi. Pihak Masjid kuwalahan dalam membuat bubur. Maka dimintalah donasi untuk membuat bubur ke warga yang mampu. "Syekh dari Gujarat tersebut datang membuat bubur sejak 80 tahun yang lalu," tuturnya.

Anas menyebutkan ciri khas bubur India berwarna kekuningan. Penikmat bubur tidak hanya dari jamaah Masjid Pekojan. Bubur tersebut dapat dinikmati seluruh daerah. Ia menyebutkan bubur dapat dinikmati untuk umum. "Penikmat dari luar kota juga. Sekarang tidak hanya bubur saja yang disajikan. Ada kurma, air zam zam da buah semangka," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved