Ramadan 2016
Begini Siklus Makanan dari Sahur hingga Buka Puasa, Penderita Maag Jauhilah Sambal
Begini Siklus Makanan dari Sahur hingga Buka Puasa, Penderita Maag Jauhilah Sambal
TRIBUNJATENG.COM - Berikut ini pertanyaan pembaca kepada RS Tlogorejo Semarang.
Dokter, saya seorang pekerja kantor umur 28 tahun. Saya memiliki riwayat penyakit maag. Bulan puasa ini, saya terganggu akan penyakit tersebut. Mohon saran dokter, bagaimana tips dan trik tetap berpuasa bagi penderita maag seperti saya.
089784566xxx
Jawaban:
Bagi penderita sakit maag, sebelum puasa harus persiapan, diobati dan dicari tahu penyebabnya karena sakit maag itu bermacam-macam. Sekarang, karena sudah memasuki puasa, lebih baik diperiksakan.
Waktu berpuasa umumnya 14 jam. Sehabis sahur, makanan bertahan di lambung empat jam. Setelah itu lambung kosong sepuluh jam. Setelah itu, produksi asam lambung akan meningkat. Jika sudah punya riwayat maag, kondisi ini membuat nyeri. Obatnya bisa berupa penurun asam lambung dan anti nyeri. Dan, kalau mau yang simple, minum antasit saat buka, menjelang tidur dan sahur.
Jika tidak bisa, ya tetap harus ke dokter. Kalau yang belum punya riwayat maag, asal tidak ada yang mendasari seperti ada luka di lambung, puasa tidak masalah. Yang penting, jangan makan yang meningkatkan asam lambung, semisal sambal, kopi juga cokelat.
Pengecualian adalah untuk penderita maag yang sudah berat, tidak usah puasa dan berobat saja ke dokter. Indikasi maag berat jika nyeri itu sudah tidak tertahankan atau bahkan hingga muntah darah. Muntah terus menerus juga tidak dianjurkan berpuasa karena hal ini bisa menimbulkan dampak lain. Silakan ke dokter, nanti dokter akan memandu puasa seperti apa yang bisa dilakukan.
Waktu berbuka dan sahur harus mejaga dan memilih makanan yang sangat higienis.
Dr Witjitra Darmana S SpPD
SMC RS Telogorejo Semarang