Mudik Lebaran 2016
Mobil Seken Laris Manis, Paguyuban Mobil Bekas Penggaron Gelar Syukuran
Mobil Seken Laris Manis, Paguyuban Mobil Bekas Penggaron Gelar Syukuran
Penulis: hermawan Endra | Editor: iswidodo
Laporan Tribun Jateng, Hermawan Endra Wijonarko
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Pedagang mobil bekas yang tergabung dalam Paguyuban Otobursa Giant Penggaron Semarang menggelar buka puasa bersama sekaligus pemberian santunan kepada anak yatim, di lokasi lapak mereka, Jumat (1/7). Acara tersebut juga sekaligus sebagai bentuk syukur karena capaian hasil penjualan selama Ramadan ini cukup baik.
Ketua Paguyuban Otobursa Giant Penggaron Semarang, Cin Cin mengungkapkan, selama bulan Ramadan ini penjualan mobil bekas naik 30-40 persen dibanding hari-hari biasa. Lonjakan permintaan bahkan mulai terasa sebelum bulan puasa.
"Ramadan tahun ini penjualan cukup baik, konsumen membeli mobil bekas untuk persiapan mudik di hari raya. Bahkan aitem-aitem tertentu mengalami stok kosong, seperti Avanza maupun Xenia. Padahal ramai dicari karena harga murah, mulai dari Rp70-90 juta," imbuhnya.
Meski mengalami lonjakan permintaan di bulan Ramadan ini, namun merut Cin Cin, kondisinya tidak lebih baik dibanding Ramadan tahun lalu. Hal itu, menurutnya karena stok aitem-aitem tertentu yang mengalami kekosongan sehingga penjualan tidak bisa maksimal.
"Dibanding tahun lalu penjualan agak menurun, karena Ramadan ini stok kosong. Akibatnya aitem-aitem tertentu yang mengalami kelangkaan harganya naik, mulai Rp5-10 juta,"
Otobursa Giant Penggaron Semarang total terdiri dari 30 showroom mobil bekas. Pada kondisi normal penjual per bulan berkisar antara 60-70 unit. "Kami buka setiap hari, mulai pukul 09.00-21.00. Biasanya pukul tujuh malam pengunjung udah sepi, tapi di Ramadan ini sampai jam sembilan malam pun masih ramai," ujarnya.
Ia memprediksi, kondisi penjualan mobil bekas di awal-awal hari pasca Lebaran masih bisa stabil layaknya saat puasa. Sebab, lanjut Cin-cin biasanya pemudik lebih suka membeli kendaraan di Semarang karena alasan kualitas dan harga yang lebih bersaing dibanding kota-kota besar.
"Biasanya H plus Lebaran penjualan masih bagus. Pemudik beli di sini untuk dibawa ke rumah. Karena mungkin imagenya kalau beli mobil di daerah kondisi mesin lebih bagus jika dibanding Jakarta yang tingkat keletihan kendaraan jauh lebih tinggi akibat dari kemacetan atau jarak tempuh yang luas," imbuhnya. (*)