Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Arus Balik Lebaran

Ganjar: Arus Kendaraan Di Tol Brebes Seperti Banjir Bandang

Jadi ini seperti banjir bandang. Jika biasanya bajir bandang berupa air, kalau ini berupa mobil, itu yg terjadi," kata Ganjar

Penulis: m nur huda | Editor: Catur waskito Edy
tribunjateng/m sofri kurniawan
VIDEO Sidak Gubernur Ganjar ke Bandara A Yani Semarang, Sopir Taksi Kurang Ramah, Jumat 1 Juli 2016 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG  --  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengibaratkan, arus mudik Lebaran 2016 yang melalui jalan tol Brebes, seperti banjir bandang. Kenaikan jumlah kendaraan yang masuk tol itu mencapai 300 persen lebih.

Dampaknya, terjadi kepadatan kendaraan di jalan tol. Waktu tempuh sesuai perkiraan Jasamarga yang semestinya cukup 4,5 jam, pada arus mudik lalu justru hingga puluhan jam.

"Jadi ini seperti banjir bandang. Jika biasanya bajir bandang berupa air, kalau ini berupa mobil, itu yg terjadi," kata Ganjar dalam program dialog 'Mas Ganjar Menyapa' di rumah dinas Puri Gedeh, Selasa (12/7/2016).

Menurutnya, pemudik tahun ini mayoritas memilih melalui jalan tol yang baru dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo belum lama ini. Mereka tidak mau melewati jalur selatan, jalur tengah, maupun keluar tol melalui jalur utara.

"Sementara tol kita, kan, belum selesai (pengerjaannya), rest area belum ada, pom bensin juga belum ada," katanya.

Namun, Ganjar meminta maaf pada masyarakat atas pelayanan mudik 2016 yang menurutnya masih mengecewakan. Kegagalan memberi pelayanan terbaik pada pemudik akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan tahun depan.

Ia juga menyatakan, pemerintah dan aparatur Negara sudah berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik. Namun masih terjadi hal-hal yang tidak sesuai rencana di lapangan.

"Kita akui, kita minta maaf sama rakyat belum bisa memberi pelayanan terbaik. H-3 kenaikan di jalan tol mencapai 300 persen, itu tidak mudah kita menej," katanya.

Ganjar mengungkapkan, bahwa jalan tol Brebes memang belum selesai namun karena untuk memberikan fasilitas kemudahan pada pemudik, maka dipercepat penggunaannya. Ini juga seperti yang diterapkan pada tol Bawen-Salatiga yang belum selesai pengerjaannya, namun tetap digunakan untuk antisipasi kepadatan arus.

Adapun mengenai pelaksanaan arus mudik tahun ini, pihaknya masih menerjunkan tim untuk melakukan evaluasi.
Terdapat sejumlah catatan yang harus dilakukan perbaikan di tahun depan, di antaranya fasilitas pendukung berupa rest area, SPBU, asilitas kesehatan, serta perlu ada pintu keluar tol tambahan.

Selain di jalan tol, persoalan yang menjadi penyebab kemacetan, adalah adanya U-Turn atau pembatas jalan dari bambu yang dibuka oleh warga. Persoalan ini mengakibatkan kemacetan panjang. Ini ia temukan di Batang, Pekalongan, Tegal, dan seterusnya.

"Kemarin saya berhenti saya tutup kembali. Sayangnya kurang personel di situ," ujarnya.

Mengenai kasus meninggalnya pemudik di jalan tol Brebes Timur, dirinya sudah memerintahkan pada Dinas Kesehatan untuk menyelidiki faktor penyebabnya. Apakah meninggalnya karena faktor kemacetan ataukah lainnya.

"Saya sudah perintahkan Dinas Kesehatan untuk menelusuri dan minta rekam medisnya. Saya minta untuk didiagnosa betul. Jika benar (disebabkan kemacetan) maka harus ada evaluasi menyeluruh," tegasnya.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved