Mudik Lebaran 2016

Kecelakaan Mudik Lebaran di Pantura Didominasi Pengendara Sepeda Motor

Kecelakaan yang menyebabkan meninggal dunia turun 19 persen. Tapi kami prihatin, dari total jumlah kecelakaaan 60 persen korban adalah pemotor

Penulis: muh radlis | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Muh Radlis
Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Agung Budi 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Agung Budi mengumpulkan empat Kapolres di Polrestabes Semarang, Selasa (19/7/2016).

Para kapolres yang dikumpulkan ini semuanya bertugas di wilayah Pantura Barat Jateng seperti Brebes, Tegal, Pekalongan.

Agung Budi mengatakan, agenda kali ini untuk menganalisa dan mengevaluasi pengamanan arus mudik pada Operasi Ramadaniya 2016 lalu.

"Kami anev (analisa dan evaluasi) terkait pengamanan lebaran. Kenapa pilih di Semarang, karena Jateng merupakan wilayah yang sangat menyita perhatian sehingga menerjunkan paling banyak anggota pengamanan," kata Agung.

Agung menuturkan, dia ingin mendengarkan dan menanyakan langsung kondisi real di lapangan kepada Kapolres setempat.

"Agar bisa diambil solusi kedepannya, kalau tingkat nasional akan kami koordinasikan dengan kementerian," katanya.

Menurutnya, selain infrastruktur yang perlu ditingkatkan lagi, beberapa faktor pendukung juga menjadi perhatian seperti ketersediaan bahan bakar minyak.

"SPBU sudah kami koordinasikan dengan pusat, dimana saja yang harus ada agar tidak terjadi kelangkaan bahan bakar saat mudik lebaran tahun depan," katanya.

Agung mengatakan, meski angka kecelakaan turun enam persen dibanding pelaksanaan mudik tahun lalu, namun pihaknya prihatin karena dari 657 kejadian, 60 persen diantaranya dialami oleh pengendara sepeda motor.

"Kecelakaan yang menyebabkan meninggal dunia turun 19 persen. Tapi kami prihatin, dari total jumlah kecelakaaan 60 persen diantaranya korban adalah pengendara sepeda motor," katanya.

Menurutnya, pihaknya saat ini sedang berusaha menurunkan jumlah pengendara sepeda motor untuk mudik tahun depan.

"Tidak mudah memang, karena moda transportasi umum harus tersedia dan bisa dijangkau semua. Seperti kalau sudah tiba di kampung mau naik apa kemana mana? Kan sudah juga kalau tidak ada transportasi umum yang memadai. Jadi perlu komitmen semua pihak termasuk Pemda masing masing," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved