Wali Kota Semarang Cek Proyek Pengembangan Bandara Ahmad Yani
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meninjau proyek pembangunan Bandara Ahmad Yani baru, Selasa (23/8).
Penulis: galih permadi | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meninjau proyek pembangunan Bandara Ahmad Yani baru, Selasa (23/8). Tinjauan dilakukan agar pembangunan bandara cepat selesai dan segera beroperasi.
Dalam tinjauan tersebut, Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, didampingi General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang, Priyo Jatmiko, Pimpinan Proyek Pembangunan Bandara Ahmad Yani Indah Prihastuti, dan kepala dinas terkait.
Hendi mengatakan jika saat ini sedang dilakukan reklamasi di sekitar bandara baru. Ada kekhawatiran dari Angkasa Pura I reklamasi akan mengganggu operasional bandara di kemudian hari. Ia memastikan tidak ada bangunan di sekitar bandara untuk mendukung konsep ecosystem bandara.
"Bandara mempunyai konsep ecosystem jadi menjadi komitmen Angkasa Pura, Pemerintah Provinsi, Pusat dan Kota untuk menjaga ecosystem tersebut sehingga diharapkan tetap terjaga untuk kebutuhan airnya. Kalau reklamasi kan izinnya dikeluarkan Pemkot. Kami akan sampaikan ke dinas agar tidak ada bangunan sekitar bandara sehingga alur air laut bisa tetap terpelihara," ujarnya.
Sementara itu, dalam tinjauan tersebut ditemukan adanya miss administrasi terkait jalan menuju bandara. Sekitar 50 meter bagian jalan merupakan aset Pemkot Semarang sehingga pihak pelaksana proyek belum mengerjakan jalan tersebut.
"Sambungan jalan merupakan aset Pemkot Semarang. Saya kira tidak ada masalah jika langsung dikerjakan penyambungan jalan. Saya minta berjalan sesuai jadwal. Prinsipnya Pemkot Semarang mendukung bisa diselesaikan secara paralel. Jangan saling menunggu, fisik jalan administrasi juga jalan," kata Hendi.
Hendi meminta dinas terkait untuk segera menyelesaikan administrasi jalan sepanjang 50 meter tersebut. "Kalau pelepasan aset kan harus dengan persetujuan dewan. Apakah nanti dihibahkan atau dikerjasamakan. Tapi konteknya tidak saling memberatkan. Kalau kerjasama angkasa pura jangan merasa dibebankan, Pemkot jangan sampai dirugikan," ujarnya.
Selain aset tersebut, Pemkot juga memiliki lahan seluas 1,8 hektar yang bisa digunakan sebagai pendukung bandara. "Pembangunan bandara harus didukung semuanya. Sehingga bandara diharapkan selesai April 2018 dan saya berharap bisa dilakukan percepatan," kata Hendi.
Sementara itu, Priyo Jatmiko mengatakan bandara Ahmad Yani baru memakai desain terkini bukan seperti desain sebelumnya. Ia berharap tidak ada bangunan di sekitar bandara yang bisa mengganggu operasional bandara. "Bandara ini brandnew akan sangat bagus. Jadi saya harap tidak ada bangunan baru seperti pemukiman di sekitar bandara. Kalau banyak bangunan baru bisa jadi beban baru bagi bandara dan bisa jadi bandara tidak bisa berjalan. Untuk bandara lama nantinya bisa dikembalikan ke TNI AD atau sebagai bandara cadangan " ujarnya. (*)