Jemaah Haji 2016
TERNYATA Ada 700 WNI Sudah Berangkat Haji Pakai Paspor Filipina, Bagaimana Kepulangannya?
TERNYATA Ada 700 WNI Sudah Berangkat Haji Pakai Paspor Filipina, Nanti Bagaimana Kepulangannya?
TRIBUNJATENG.COM - Ternyata ada 700 warga negara Indonesia (WNI) yang sudah berangkat haji ke Mekkah melalui Filipina dan menggunakan paspor Filipina. Mereka sudah berangkat. Berbeda dengan rombongan atau 177 calon jemaah haji yang sempat tertahan di Filipina seminggu itu.
Hal itu terungkap dari pertemuan bilateral Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (9/9/2016). Pertemuan penting itu menghasilkan tiga kesepakatan.
Presiden Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada Rodrigo bersedia membantu 700 WNI yang saat ini menunaikan ibadah haji dengan paspor Filipina. Saat jumpa pers bersama dua kepala negara usai pertemuan, Presiden Jokowi menyebutkan tiga hal yang telah disepakati kedua negara.
Kesepakatan pertama yang dicapai ialah mengenai 177 warga negara Indonesia yang berangkat haji dari Manila, dengan menggunakan paspor Filipina. Jokowi mengaku berterima kasih, sebanyak 168 orang diantaranya yang sempat ditahan oleh otoritas Filipina sudah dibebaskan dan pulang ke Indonesia. "Dan yang sembilan masih di Manila, kami tadi juga meminta agar juga dibantu agar secepatnya bisa diselesaikan," kata Jokowi.
Kedua, masih berkaitan dengan Haji, Jokowi juga mengucapkan terima kasih Rodrigo bersedia membantu 700 WNI yang saat ini menunaikan ibadah haji dengan paspor Filipina.
Berdasarkan kesepakatan, 700 WNI itu akan mendarat di Manila terlebih dahulu seusai menunaikan ibadah haji. Namun Rodrigo memastikan bahwa proses pemulangan mereka ke Indonesia tak akan membutuhkan waktu lama. "Tadi Presiden Duterte sudah sampaikan untuk juga ini bisa diselesaikan bersama-sama" tambah Jokowi.
Kesepakatan ketiga, yakni mengenai isu keamanan bagi warga negara Indonesia yang akan melintasi perairan Sulu, Filipina. Kedua negara sepakat untuk meningkatkan keamanan dan melakukan patroli bersama, sambil terus berupaya membebaskan sembilan WNI yang disandera Abu Sayyaf.
"Kita harapkan ke depan sudah tidak ada masalah keamanan lagi di Laut Sulu. Dan kita akan bersama-sama berpatroli untuk menjamin keamanan di laut itu," ujar Jokowi.
Di sisi lain, Presiden Duterte menambahkan, kedua negara juga sepakat untuk bekerja sama dalam hal penanganan terorisme dan ekstremisme. Penyebaran dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang juga disinggung olehnya. "Kami juga berbagi keresahan yang sama soal penyebaran obat-obatan terlarang dan dampaknya pada masyarakat kita," ujar Duterte.
Rodrigo juga mengaku senang bisa berkunjung ke Indonesia. Ia berharap segera ada kunjungan balasan dari Jokowi. “Indonesia bukan hanya rekan tetapi saudara. Kami menanti kunjungan Presiden Jokowi pada saat yang tepat,” kata Duterte. (kompas.com/Ihsanuddin)